SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Daerah Mempawah Halijah dan Tuyah Pasrah saat Lapak Dagangannya Ditertibkan Satpol PP Mempawah

Halijah dan Tuyah Pasrah saat Lapak Dagangannya Ditertibkan Satpol PP Mempawah

Seorang pedagang nasi bernama Halijah turut mengemaskan perlengkapan dagangnya ketika Tim Gabungan Satpol PP dan TNI/POLRI melaksanakan penertiban di Jalan Teratai Pasar Mempawah, Selasa (6/12/2022). SUARAKALBAR.CO.ID/Foto. Distra

Mempawah (Suara Kalbar) – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Mempawah kembali melaksanakan penertiban dan pembongkaran lapak para pedagang kaki lima (PKL).

Kali ini yang ditertibkan adalah lapak maupun gerobak PKL yang berada di Jalan Teratai Pasar Mempawah, Selasa (6/12/2022) pagi.

Operasi penertiban dan pembongkaran ini dipimpin Kepala Satpol PP Mempawah, Kuntum Indah Pertiwi Ningsih, yang di-back up Kodim 1201/Mph dan Polres Mempawah.

Sekitar pukul 09.15 WIB, petugas Satpol PP dan TNI/POLRI terlihat sudah tiba di Jalan Teratai.

Setelah memberikan penjelasan, tim gabungan langsung melaksanakan pembongkaran lapak maupun gerobak menggunakan linggis.

Tidak ada perlawanan dari para pedagang. Mereka terlihat pasrah saat satu persatu bagian lapak dibongkar.

Bagi PKL yang ingin membawa sendiri gerobak dan perlengkapan dagangannya, lantas dipindahkan petugas ke tempat lain.

Pun demikian, mereka diberi waktu hingga siang ini untuk mengangkut semua barang dagangan itu agar tidak lagi menganggu Jalan Teratai yang kini sudah bersih.

Sementara papan dan kayu yang menjadi bagian lapak dagang langsung dimasukkan ke mobil dalmas Satpol PP.

Kepala Satpol PP Mempawah, Kuntum Indah PN, kepada awak media, mengatakan, operasi penertiban ini dilakukan dengan humanis dan telah berdasarkan aturan yang berlaku.

“Sebelumnya, kami telah memasang plang peringatan di Jalan Teratai agar para pedagang tidak meninggalkan lapak jualan di atas jalan/fasilitas umum sesuai Perda Nomor 3 Tahun 2018. Jika masih melanggar, akan diberikan sanksi,” tegasnya.

Selain itu, para PKL juga sudah diberikan surat peringatan pertama, kedua dan ketiga agar mematuhi aturan yang ditentukan. Setelah itu, dilakukan lagi rapat tim teknis.

“Nah, setelah peringatan kami tak diindahkan, terpaksa hari ini kami ambil tindakan tegas. Tentu dengan mengedepankan humanisme,” jelas mantan Camat Mempawah Hilir ini.

Tujuan dari operasi penertiban ini adalah selain menjalankan amanah dalam peraturan perundang-undangan (Perda Nomor 3 Tahun 2018), juga untuk mewujudkan Kota Mempawah yang bersih, tertib, nyaman, dan indah.

Ditanya soal solusi lokasi bagi para pedagang PKL, Kuntum menegaskan, pada prinsipnya tidak masalah mereka berjualan di mana saja, namun hendaknya dilakukan secara mobile (gerobak).

“Yang penting tidak berjualan di fasilitas pemerintah daerah. Kemudian selesai berjualan, lokasi harus dibersihkan dan gerobak didorong kembali. Jadi tidak membangun lapak di fasilitas umum,” imbuhnya.

Karenanya, Kuntum mengajak masyarakat untuk sama-sama menjaga ketertiban, keindahan dan kenyamanan lingkungan.

PKL bernama Tuyah terlihat pasrah saat lapak dagangannya di Jalan Teratai ditertibkan dan dibongkar petugas gabungan.

Tiga PKL Pasrah

Dalam operasi penertiban Satpol PP Mempawah yang di-back up TNI/POLRI ini setidaknya ada tiga pedagang yang terjaring.

Mereka adalah Tuyah, penjual gado-gado, Halijah, penjual nasi, serta Darwis, penjual makanan ringan.

Tuyah, warga Desa Pasir, Kecamatan Mempawah Hilir, mengaku pasrah saat ditertibkan.

“Saya sebenarnya lagi berduka karena orangtua meninggal, tapi mau diapakan lagi, saya pasrah saat datang petugas menertibkan lapak dagangan,” ujarnya.

Ia berharap, setelah operasi ini ada tempat lain yang bisa digunakannya untuk berdagang.

“Mata pencaharian saya memang berdagang gado-gado. Sudah puluhan tahun saya di sini (Jalan Teratai). Sekarang saya bingung mau jualan dimana lagi,” cetusnya.

Hal senada diungkapkan Halijah, warga Desa Antibar, Kecamatan Mempawah Timur.

Halijah sudah pasrah, dan sesekali wajahnya menunjukkan raut keresahan.

“Saya juga sudah puluhan tahun berdagang di Jalan Teratai ini. Kondisi fisik saya tak mampu lagi mendorong gerobak, makanya terpaksa membangun lapak,” katanya.

Sementara Darwis, pedagang lainnya, mengaku bisa menerima operasi penertiban tersebut.

“Hanya saja saya berharap operasi penertiban ini harus adil. Jangan di tempat ini saja, lokasi lainnya juga harus ditertibkan!” tukasnya seraya mengemaskan dagangannya.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan