Ishak Minta Guru harus Siap Menyesuaikan Diri Hadapi Perubahan Dunia Pendidikan

Kasubbag Tata Usaha Kemenag Mempawah, Ishak. SUARAKALBAR.CO.ID/Foto. Aspari

Mempawah (Suara Kalbar) – Kasubbag Tata Usaha Kemenag Mempawah, Ishak, meminta guru madrasah harus siap dan menyesuaikan diri menghadapi perubahan dalam dunia pendidikan.

Ia mengutip pendapat Heracletos, filsuf Yunani kuno yang mengatakan, “Nothing endures but change”. Tidak ada yang tidak berubah kecuali perubahan itu sendiri,”.

“Jadi, perubahan itu mutlak,” ujar Ishak ketika menjadi narasumber Implementasi Kurikulum Merdeka pada Kelompok Kerja Guru (KKG) Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di Jongkat, Kamis (24/11/2022).

Menurutnya, motto madrasah saja sudah berubah.

Dulu mottonya, ‘Madrasah lebih baik, lebih baik madrasah’.Kemudian berubah menjadi ‘Madrasah Hebat Bermartabat. Sekarang berubah lagi menjadi ‘Madrasah Mandiri Berprestasi’.

Madrasah yang memiliki kemandirian berfikir, berkreasi, berinovasi dalam mengelola madrasah sehingga mencapai puncak  berprestasi madrasah.

“Itulah perubahan. Maka yang bisa kita buat adalah bersahabat dengan perubahan itu sendiri. Seperti yang dikatakan pujangga yang bernama Melvin Tolson, yang menulis “Karena kita hidup alam semesta yang berubah-ubah, mengapa manusia menentang perubahan?” ujar Ishak.

Ishak mengingatkan, guru jangan terlena dengan posisi nyaman (comfort zone). Harus aktif dan semangat dalam meningkatkan kompetensi. Hidup adalah tempatnya masalah. Suatu kebahagiaan ketika kita mampu menyelesaikan masalah.

Dibeberkan, hidup harus bahagia. Begitu pula dalam mengajar. Ketemu dengan anak didik. Membuat target dan metode pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.

Di dunia ini, ada dua tipe manusia terhadap masalah. Pertama, menghadapi dan menyelesaikan masalah. Jika menemukan solusi, akan mendapatkan kebahagiaan. Kemampuan memenej masalah.

“Kedua, orang yang lari dari masalah. Akan menemukan masalah baru. Membuat diri tidak bahagia,” jelas Ishak yang berpengalaman selama 24 tahun menjadi guru.

Menurut dia, Kurikulum merdeka menegaskan tentang merdeka belajar dan merdeka mengajar. Penekanan pada pendalaman materi, bukan pada penyelesaian materi.

“Anak-anak punya potensi yang berbeda-beda. Jadi lebih diarahkan sesuai dengan potensi yang dimiliki. Buat hati kita bahagia. Buat hati anak didik bahagia dalam belajar,” tukasnya.

Dalam kesempatan itu, Ishak juga membahas tentang tugas guru madrasah, yakni Pendidikan anti korupsi, Pendidikan moderasi beragama, dan Pendidikan karakter.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS