Sah! Adrianus Terpilih sebagai Ketua DAD Mempawah 2022-2027
Mempawah (Suara Kalbar) – Musyawarah Adat (Musdat) ke-3 Dewan Adat Dayak (DAD) Kabupaten Mempawah tahun 2022 berjalan aman dan lancar, Selasa (4/10/2022).
Musdat yang berlangsung di Rumah Adat Dayak Toho, Desa Pak Ona, Kecamatan Toho, ini dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Mempawah, Muhammad Pagi.
Turut hadir, Ketua Umum DAD Kalimantan Barat, Jakius Sinyor, Camat Toho, Camat Sungai Pinyuh dan Camat Sadaniang, Kapolsek Toho, dan seluruh ketua DAD dari sembilan kecamatan, para tokoh adat, serta beberapa kepala desa.
Akhirnya, Adrianus, utusan DAD Sungai Pinyuh, terpilih sebagai Ketua DAD Kabupaten Mempawah periode 2022-2027.
Adrianus adalah akademisi muda yang juga menjabat sebagai Ketua Ikatan Pemuda Dayak Kabupaten Mempawah (IPDKM), sekaligus Wakil Ketua Umum Pemuda Dayak Kalimantan Barat (PDKB).
Dalam sambutannya, Adrianus berharap seluruh elemen masyarakat adat Dayak dapat bersatu dan kompak untuk membangun kembali DAD agar menjadi lebih baik.
“Saya bersyukur dan mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh elemen masyarakat adat Dayak yang telah memberikan amanah dan kepercayaan kepada saya untuk memimpin roda kepengurusan DAD periode 2022 hingga 2027,” ungkapnya.
Menurut Adrianus, musdat ini adalah salah satu bentuk kaderisasi bagi generasi muda ke depan.
“Saya berharap kita saling bergandeng tangan, bersatu, kompak dan solid demi mengangkat harkat dan martabat Dayak yang ada di Kabupaten Mempawah,” ungkap Adrianus.
Dalam kesempatan itu pula, ia selanjutnya memaparkan visi-misi selama menjabat selaku Ketua DAD Kabupaten Mempawah.
Adapun visinya adalah, mewujudkan DAD Mempawah lebih MAJU (Mantap, Jujur dan Adil), Transparan, Akuntabel dan Kredibel, dengan rasa kebersamaan dan persaudaraan yang baik antar sesama pengurus.
Sementara visinya meliputi, meningkatkan SDM unggul dan kompetitif melalui pelatihan dan kegiatan, meningkatkan tata kelola administrasi berbasis teknologi, seperti pendataan, laporan keuangan dan sebagainya secara transparan, akuntabel, akuntabel dan kredibel.
Dengan demikian, tambahnya, tata kelola administrasi itu bisa diakses dengan mudah oleh siapapun, khususnya pengurus adat.
Misi selanjutnya adalah, merancang program kerja sesuai jenjang waktu, program jangka pendek (bulanan), menengah/pertriwulan dan panjang (tahunan), serta peningkatan rasa persaudaraan antar sesama masyarakat adat Dayak melalui banyak kegiatan.
“Saya selaku orang muda, masih perlu banyak tambahan informasi dari pengalaman-pengalaman pengurus terdahulu. Saya juga berharap masukan, pendapat dan kritikan dari orang tua, sesepuh dan senior, tokoh Dayak dan yang lain agar menjadi lebih baik. Tanpa itu semua, saya bukan apa-apa!” tutup Adrianus.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now