SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Nasional Ini 5 Alasan Indonesia tidak Merayakan Halloween

Ini 5 Alasan Indonesia tidak Merayakan Halloween

Ilustrasi Perayaan Halloween, peryaan yang seidikit dilakukan di Indonesia (Foto:Suara.com)

Suara Kalbar – Setiap akhir bulan Oktober, Halloween menjadi perayaan rutin tahunan yang selalu dirayakan oleh kalangan masyarakat di luar negri.

Perayaan yang diadakan setiap tanggal 31 Oktober tiap tahunnya selalu identik dengan nuansa horror yang menyeramkan.

Perayaan ini biasanya diisi dengan aneka pesta, seperti lomba kostum menyeramkan, kemudian istilah trick or treat atau berbagi permen dengan tetangga, dan makan-makan.

Sejarah Halloween adalah perayaan untuk menandai perubahan musim, dari akhir musim panas dan awal musim dingin yang gelap.

Namun karena awalnya berasal dari kultur celtik yakni Samhain, kondisi ini kerap dikaitkan dengan kematian manusia dan tanggal 31 Oktober adalah kebangkitannya.

Namun tidak semua dipenjuru dunia merayakan Halloween ini, termasuk negara Indonesia yang tidak merayakan Halloween.

Melansir laman Suara pada 28 Oktober 2022, berikut beberapa penjelasan alasan Halloween tidak dirayakan di Indonesia.

1. Dirayakan Hanya Beberapa Kalangan

Perayaan Halloween di Indonesia hanya dilakukan segelintir kelompok kecil saja, bukan merupakan perayaan masiv dan umum.

Biasanya di Indonesia perayaan acara ini diadakan dengan pesta atau cosplay horror atau menjadi tokoh populer tertentu.

Berbeda dengan di luar negeri, perayaan Halloween banyak dirayakan oleh anak-anak, di Indonesia sendiri Halloween hanya diadakan orang dewasa saja.

2. Tidak Dianjurkan dalam Islam

Indonesia mayoritas berama Islam, ini menjadi salah satu alasan mengapa perayaan Halloween tidak dianjurkan di Indonesia.

Sehingga tidak heran jika Halloween tidak banyak dirayakan di Indonesia.

Hal ini tidak sejalan dengan Agama Islam jika melihat sejarah Halloween.

Dikutip dari history.com, menurut kepercayaan di kepulauan Britania Raya sendiri, Halloween berasal dari budaya Paganisme. Budaya ini merupakan kepercayaan penyembahan pada pahala khususnya mereka yang berkebangsaan Celtic dulu.

3. Pemborosan

Untuk merayakan sebuah perayaan seperti Halloween dibutuhkan biaya yang tidak sedikit, seperti perlu menyediakan uang untuk menyewa kostum, menyediakan makanan, sampai membeli hadiah.

Banyak orang yang tidak merayakan Halloween karena alasan uang.

Namun, tak sedikit pula beberapa orang yang menganggap Halloween adalah budaya yang wajar.

4. Psikologis Anak Terganggu

Perayaan Halloween menggangu dapat trauma psikologis bagi anak-anak yang menjadi alasan Halloween tidak dirayakan di Indonesia.

Bagi orang dewasa, kostum hantu mungkin tidak mengerikan, namun belum tentu bagi anak-anak yang tidak sengaja melihatnya.

Jika Anda memiliki anak di rumah akan lebih bijak jika tidak melakukan perayaan Halloween di depannya, apalagi jika menggunakan kostum yang menyeramkan.

5. Ada Perayaan yang Jadi Alternatif Lain

Relevansi dan tujuan perayaan Halloween di luar negeri yang diadakan secara tahunan ini akan mengajarkan berbagi antar tetangga.

Biasanya dalam perayaan Halloween anak-anak akan berkeliling ke rumah tetangga di sekitarnya untuk mencari permen.

Di Indonesia sendiri Anda bisa menemukan kebiasaan berbagi tersebut saat hari besar keagamaan atau hari raya.

Alih-alih berpakaian menyeramkan, di hari raya Anda justru memberi penampilan terbaik dan saling memberi maaf.

Itulah penjelasan singkat mengenai alasan kenapa Indonesia tidak merayakan Halloween.(*)

 

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan