Tim Dosen FPIK UM Pontianak Gelar Pelatihan Pemijahan Ikan Lele Semi Alami di Kubu Raya
Kubu Raya (Suara Kalbar) – Dua dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Muhammadiyah (UM) Pontianak melaksanakan pengabdian masyarakat di Tanggul Limbung, Desa Sungai Rengas, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya.
Keduanya adalah Tuti Puji Lestari dan Farida, yang merupakan dosen tetap FPIK Bidang ilmu Lingkungan dan Pakan ikan serta Reproduksi Organisme Akuatik.
Kepada awak media, Tuti Puji Lestari mengatakan, Sungai Rengas sengaja dipilih menjadi titik pengabdian masyarakat dikarenakan merupakan salah satu desa yang memiliki beberapa kelompok pembudidaya ikan lele.
“Apalagi kita tahu, Sungai Rengas termasuk pemasok ikan lele terbanyak di Kabupaten Kubu Raya maupun Kota Pontianak,” ujar Tuti.
Dijelaskan lebih lanjut, masyarakat yang tergabung Kelompok Pembudidaya Ikan (POKDAKAN Kampung Lele dan Desa Lele), mayoritas menjadikan usaha budiaya ikan lele sebagai mata pencarian utama, baik dari segi usaha pembesaran maupun pembenihan ikan lele.
“Akan tetapi, berdasarkan penuturan penyuluh perikanan Kabupaten Kubu Raya, yakni Ibu Nursetia Aisyah, selama ini usaha budidaya ikan lele, khususnya pembenihan yang mereka lakukan masih secara alami,” jelas Tuti.
Dan hasil benih yang diperoleh pun belum maksimal, dikarenakan mahalnya harga hormone pemijahan ikan, serta masih sangat minimnya pengetahuan POKDAKAN akan penggunaan hormone pemijahan, baik hormone pemijahan sintetis, maupun hormone alami yang berasal dari lingkungan sekitar.
“Nah, tujuan utama kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan solusi permasalahan yang dihadapi mitra POKDAKAN Kampung Lele dan Desa Lele sebagai mitra program PKM FPIK UM Pontianak,” kata Tuti lagi.
Ia berharap, dari kegiatan ini akan terjadi peningkatan produksi benih ikan lele, melalui pelatihan pemijahan ikan lele secara semi alami yang memanfaatkan bahan-bahan alami (pasak bumi, labu kuning, kunyit dan spirulina) serta hormone pemijahan berupa Ocytoxin.
Pelatihan Pemijahan Ikan Lele secara semi alami: melalui induksi hormone Ocytoxin dan penggunaan bahan alami dalam upaya pematangan gonad ikan lele dilaksanakan secara tatap muka pada 23 Agustus 2022.
Materi pelatihan disampaikan Tim Dosen FPIK Program Studi Budidaya Perairan, yaitu Tuti Puji Lestari dan Farida.
Dipaparkan, Induksi hormone Ocytoxin dan pemanfaatan bahan alami dalam pematangan gonad maupun pemijahan ikan lele cukup mudah untuk diaplikasikan.
Sebab cara pengaplikasiannya hanya perlu menempelkan (couting) bahan alami tersebut ke dalam pakan ikan (pellet) dengan menambahkan 2-10% / kg pakan putih telur yang dilarutkan ke dalam aquadest sebanyak 10%, dan 3% bahan alami/kg pakan ikan.
Selanjutnya, bahan yang telah larut disemprotkan ke pakan ikan dan dijemur hingga kering, baru diberikan ke ikan lele sebagai bahan pematangan gonad.
Kemudian, untuk aplikasi induksi hormone Ocytoxin pada pemijahan semi alami ikan lele hanya perlu menyuntikkan hormone secara intramuscular (di punggung ikan) dengan kemiringan 45oC ke arah kepala dan dosis yang digunakan 0.5 – 1 ml/kg ikan lele.
“Setelah disuntik, ikan lele dimasukkan ke dalam bak pemijahan, dan dibiarkan memijah di dalam bak pemijahan tersebut,” kata Tuti.
Pelaksanaan kegiatan pelatihan Pemijahan Ikan lele secara semi alami diikuti dua kelompok POKDAKAN, yakni POKDAKAN Kampung lele yang terdiri dari 10 kepala keluarga dan POKDAKAN Desa Lele yang terdiri dari 10 kepala keluarga.
Dalam kegiatan ini pula, Tim Dosen FPIK menghibahkan dua pasang induk lele dan tiga paket hormone pemijahan sebagai percontohan dalam aplikasi pemijahan ikan lele secara semi alami.
Pelatihan Pemijahan Ikan Lele secara semi alami meliputi; seleksi induk, persiapan/pengenalan alat dan bahan dalam pemijahan ikan lele, pengenalan jenis hormone sintetis, teknik penyuntikan, persiapan media pemijahan dan pemeliharaan larva, serta pakan larva dan sampling.
Setelah mengikuti kegiatan pelatihan pemijahan ikan lele secara semi alami, mitra diharapkan memperoleh pengetahuan dan informasi tentang teknik pemijahan ikan lele secara semi alami, dan juga jenis-jenis hormone yang bisa diaplikasikan dalam pemijahan ikan lele secara semi alami, serta bahan alam yang dapat digunakan dalam pematangan gonad ikan lele.
Dampak yang akan dirasakan pada kegiatan ini adalah mitra dapat meningkatkan pengetahuan mengenai teknik pemijahan ikan lele secara semi alami untuk meningkatkan hasil produksinya.
Kemudian, meningkatkan pemahaman mitra akan manfaat bahan-bahan alami yang dapat mendukung proses pematangan gonad (kunyit, pasak bumi, biji labu perenggi/ kuning, spirulina).
Serta, adanya solusi akan mahalnya hormone pemijahan yang biasa digunakan pembudidaya dengan menggunakan hormone Oxytocin.
Pelatihan ini juga memberikan dampak sosial kepada kedua kelompok POKDAKAN yang awalnya tidak saling kenal menjadi kenal, kemudian membuka link antar kedua kelompok untuk saling membantu dalam memijahkan ikan lele secara semi alami.
“Dengan demikian, diharapkan dapat meningkatkan produksinya untuk memenuhi kebutuhan akan ikan lele di Kabupaten Kubu Raya dan sekitarnya,” tutup Tuti.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now