Buka-bukaan Kapolres Fauzan Sukmawansyah saat Gatot Plastik Jadi Wartawan Dadakan
Mempawah (Suara Kalbar) – Kapolres Mempawah, AKBP Fauzan Sukmawansyah, adalah sosok perwira polisi kelahiran Bandung, 43 tahun silam.
Meski lahir di Bandung, Bang Fauzan, sapaan akrabnya, besar di Bengkulu.
“Ayah saya kelahiran Bengkulu, ibu Bandung. Saat saya berusia 4 tahun, ayah memboyong kami sekeluarga dari Bandung ke Bengkulu. Jadi saya besar-besarnya di Bengkulu,” ujar Bang Fauzan memulai ceritanya.
Kisah kenapa Fauzan Sukmawansyah mulai bercerita hingga sisi pribadinya ini, gara-gara kejelian Gatot Plastik, MC terkemuka Mempawah, yang menggelar “Ngopi Bareng Bang Fauzan” di Warkop Goncang Lidah, Jalan Gusti M. Taufik Mempawah, Rabu (28/9/2022) malam.
Berbagai tokoh muda dan pimpinan komunitas hadir dalam Ngopi Bareng itu, termasuk awak media, beserta jajaran Polres Mempawah.
Gatot Plastik memang piawai dalam menggiring suasana santai, menjadi sebuah talkshow yang lebih meriah dan penuh gelak tawa.
Pertanyaan-pertanyaan memancingnya, membuat Kapolres Fauzan Sukmawansyah, membuka sisi pribadi selama menjadi seorang anggota Polri.
Bang Fauzan mengatakan, dirinya bangga dengan Mempawah. Terlebih, sejak ia resmi menjadi bagian dari masyarakat Kota Galaherang, setelah mendapat anugerah gelar kekerabatan Keraton Amantubillah sebagai Pangeran Anom.
“Usut punya usut, ternyata gelar kekerabatan Keraton Amantubillah Mempawah ini mengungkap sisi lain silsilah keluarga saya di Sumatera, yakni Kerajaan Pagayurung,” jelasnya.
Silsilah kekerabatan Pagayurung, berdasarkan diskusinya dengan para sesepuh Keraton Amantubillah, ternyata memiliki kaitan erat di masa lalu dengan kekerabatan dengan masyarakat Mempawah.
“Di sinilah, saya tidak saja bangga, tapi juga merasa terkejut dan bersyukur. Karena itu, saya turut bahagia menjadi bagian dari masyarakat Mempawah,” katanya.
Besar di Bengkulu, Bang Fauzan semasa kecil banyak menuai prestasi olahraga dan ekstrakurikuler. Ia memiliki banyak hobi di cabang olahraga, khususnya sepakbola.
“Saya dari kecil sangat hobi sepakbola. Saya pernah tampil mewakili Bengkulu di Piala Hoarnas Surakarta, Jawa Tengah. Kemudian saat SMA, saya juga mewakili Bengkulu di Piala Suratin,” jelasnya.
Hampir seluruh pulau Sumatera pernah dijelajahi Fauzan karena bermain sepakbola, kecuali Aceh dan Sumatera Utara.
Sementara ekstrakurikuler, Fauzan turut aktif di sekolah. Karenanya, saat mendaftar AKABRI, berbagai piagam penghargaan dari kegiatan Kirab Remaja Nasional hingga Paskibra Daerah, ia lampirkan di berkas pendaftaran sebagai bentuk kondite agar bisa masuk AKABRI.
Fauzan mendaftar AKABRI pada tahun 1997. Ia memilih tiga angkatan, yakni TNI AD, TNI AL dan Akademi Kepolisian, hingga kemudian dinyatakan lolos di Akpol sebagai calon perwira Polri.
Setelah lulus sebagai perwira dengan pangkat Letnan Dua (kini Inspektur Dua) pada tahun 2000, ia mengikuti program magang selama enam bulan di Polres Bogor setahun kemudian.
Selanjutnya, ia bersama 17 perwira baru Akpol lainnya mendapatkan penempatan di Polda Sumatera Utara.
Pelan tapi pasti, karir Fauzan Sukmawansyah di Polri semakin moncer. Mulai dari jabatan kaurbinops, kanit resintel hingga kapolsek.
Kemudian, ia ditugaskan ke Polda Jawa Timur selama delapan tahun dengan berbagai jabatan.
Usai mengikuti PTIK dan sespim, selanjutnya mendapat penugasan di Polda Kalbar sebagai Kasubdit Reskrimum, hingga ditugaskan kembali menjadi Kapolres Mempawah hingga sekarang.
“Tercatat, saat ini sudah 1 tahun 11 bulan saya menjabat sebagai Kapolres Mempawah,” ujarnya seraya tersenyum.
Peran Anggota dan Keluarga
Fauzan menuturkan, keberhasilan seorang pimpinan Polri, termasuk Kapolres Mempawah, tidak lepas dari peran anggota.
“Saya bisa memegang amanah sebagai pimpinan Polri di Mempawah, tentu butuh kerjasama dan dukungan anggota,” cetusnya.
Karena peran penting anggota ini, maka selalu pimpinan, dirinya selalu berkomitmen untuk memimpin sebaik-baiknya, tanpa membeda-bedakan.
Begitu pula dengan keluarga di rumah, Fauzan mengaku berusaha sebaik-baiknya sebagai kepala keluarga. Tidak berbuat neko-neko, sehingga bisa menjadi contoh teladan bagi istri maupun anak-anak.
“Dukungan keluarga juga berperan sangat besar dalam saya meniti karir di kepolisian. Karena itu, saya tidak mau neko-neko,” ucap dia.
Mempawah Kota Damai
Selama menjadi Kapolres Mempawah, Bang Fauzan mengakui masyarakat Kabupaten Mempawah sangat cinta damai.
“Tidak ada aksi anarkis yang berlebihan di Mempawah, masyarakatnya faham hukum, dan menjunjung tinggi kebersamaan. Jika pun ada tindak kriminalitas, saya melihat masih dalam tahap kewajaran,” ungkapnya.
Karena damainya daerah ini, Kapolres Fauzan mengaku senang bisa ditugaskan di Mempawah.
Ia berharap, sikap cinta damai dan menjunjung tinggi hukum ini dapat terus dipertahankan di masa mendatang.
Apalagi proyek strategis nasional, yakni Terminal Kijing sudah diresmikan Presiden Jokowi. Ini adalah sebuah potensi ekonomi luar biasa yang harus dijaga oleh masyarakat.
“Caranya, selalu ciptakan kondisi kamtibmas yang baik, sehingga situasi yang aman akan semakin banyak menarik masuknya investor, baik dalam negeri maupun luar negeri ke Kota Mempawah,” imbuh dia.
Kapolres Fauzan Sukmawansyah selanjutnya mengucapkan terima kasih kepada seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Mempawah yang telah bekerja sama dan memberi dukungan kepada TNI/POLRI untuk menciptakan situasi kamtibmas yang terjaga baik hingga detik ini.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now