SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Daerah Mempawah Penampakan Sesajian Sembahyang Rampas di Mempawah untuk Antar Arwah ke Nirwana

Penampakan Sesajian Sembahyang Rampas di Mempawah untuk Antar Arwah ke Nirwana

Penampakan sesajian yang terdiri atas makanan dan buah-buahan yang nanti akan diperebutkan masyarakat dalam prosesi ritual Sembahyang Rampas di Klenteng Yayasan Tri Dharma Mempawah, Jumat (12/8/2022). SUARAKALBAR.CO.ID/Foto. Distra

Mempawah (Suara Kalbar) – Sembahyang Rampas adalah puncak dari ritual sembahyang kubur yang digelar masyarakat Tionghoa setiap tanggal 15 bulan 7 penanggalan Imlek 2573, atau jatuh pada hari ini, Jumat (12/8/2022).

Di Mempawah, Kalimantan Barat, Sembahyang Rampas atau Chiong Si Ku dipusatkan di Kelenteng Yayasan Tri Dharma Mempawah, Jalan Gusti M. Taufik, sekitar pukul 18.00 WIB.

Ketua Yayasan Tri Dharma Mempawah, Lim Hang Kim atau disapa pak Amak, membenarkan bahwa sembahyang rampas merupakan puncak dari ritual sembahyang kubur yang dilaksanakan tiap tahun oleh masyarakat Tionghoa secara turun temurun.

“Bahkan sejak 400 tahun lalu, masyarakat Tionghoa Mempawah sudah menggelar sembahyang rampas sebagai sarana ritual untuk memanggil dan mengantar arwah kembali ke nirwana,” katanya saat ditemui siang tadi.

Untuk tahun ini, tambah dia, prosesi sembahyang rampas di Kelenteng Tri Dharma Mempawah akan diketuai oleh Cung Li yang bernama Lim Jau Heng atau Aheng.

Sembahyang rampas ini sesungguhnya dilaksanakan semua masyarakat Tionghoa di Kalimantan Barat, termasuk di Mempawah.

“Dan tadi pagi, di Klenteng Tri Dharma ini, para arwah telah dipanggil dengan ritual khusus oleh seorang singsang yang bernama Pak Anyam,” kata Amak lagi.

Sebelum sembahyang rampas digelar, masyarakat Tionghoa memberikan sumbangan uang secara sukarela untuk dibelikan makanan, buah-buah, minuman dan untuk membangun wangkang yang nantinya akan dibakar.

Wangkang adalah replika kapal laut dan pesawat terbang yang dibuat dari kertas dan kayu dan nantinya dibakar sebagai simbol mengantar arwah.

“Prosesi mengantar arwah ini dilakukan sekitar pukul 18.00 WIB sore ini. Diawali sembahyang rampas, baru dilakukan pembakaran wangkang. Dengan demikian, arwah akan pulang dengan tenang ke nirwana,” ujarnya.

Ketua Yayasan Tri Dharma Mempawah, Lim Hang Kim.

Menariknya, dalam sembahyang rampas, seluruh lapisan masyarakat, tanpa memandang agama maupun suku, boleh ikut serta.

Nah, setelah singsang gelar sembahyang mengantar arwah, akan ada aba-aba khusus sehingga masyarakat boleh merebut semua makanan yang tersedia di halaman Klenteng Tri Dharma Mempawah.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan