Sosok Dokter Sugeng Eko Widodo, Lolos Seleksi di Kemenkes RI, Dampingi CJH Mempawah di Tanah Suci
Mempawah (Suara Kalbar) – Perasaan bahagia bercampur haru dirasakan dr. Sugeng Eko Widodo.
Berkat doa Sang Ibu dan izin Allah SWT, pria yang sehari-hari bertugas sebagai dokter di RSUD dr. Rubini Mempawah ini terpilih masuk Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) membawahi Kloter 3.
“Alhamdulillah, sulit diungkapkan dengan kata-kata betapa bahagianya saya bersama dua dokter lainnya dan tiga perawat di Kalbar bisa terpilih mendampingi JCH Kloter 3 pada musim haji tahun ini,” ungkap Sugeng Eko Widodo, ketika ditemui saat menggelar syukuran di kediamannya, Jumat (10/6/2022).
Sebagai informasi Jemaah Calon Haji (JCH) yang tergabung Kloter 3 terdiri dari JCH asal Kabupaten Mempawah, Sambas, Kubu Raya, Sekadau dan Kota Singkawang.
Sesuai jadwal, jemaah kloter 3 berangkat ke Tanah Suci pada 17 Juni 2022 melalui Embarkasi Batam.
Perjalanan Dokter Sugeng hingga akhirnya bisa terpilih masuk TKHI, tidaklah mudah. Ia mesti mengikuti seleksi yang digelar Kementerian Kesehatan RI untuk dokter dan perawat se Kalimantan Barat.
Namun berkat kerja kerasnya dan didukung doa, serta restu Sang Ibu, keinginannya pergi ke Tanah Suci akhirnya dikabulkan Allah SWT.
“Awalnya sempat pesimis bisa lolos seleksi, apalagi informasinya ada pengurangan jumlah TKHI. Namun jika Allah Taala sudah berkehendak, tentu tidak ada yang tidak mungkin. Qodarullah, atas izin Allah, saya terpilih dan akan mendampingi jemaah haji kloter 3 selama di Tanah Suci,” ungkap pria ramah ini semringah.
Terkait tugas TKHI, dijelaskan Sugeng, diantaranya memberikan pembinaan, pelayanan, dan perlindungan kesehatan bagi jemaah haji.
Setiap Kloter, tenaga kesehatan yang mendampingi terdiri dari 1 dokter dan 1 perawat.
“Pelayanan kami berikan selama 24 jam/hari mulai dari embarkasi, perjalanan, selama di Arab Saudi sampai di debarkasi,” jelasnya.
TKHI, imbuh dia, bertugas mendampingi jemaah haji agar selalu dalam keadaan sehat, sehingga dapat melaksanakan rukun dan wajib haji sesuai syariat Islam.
“Dengan adanya peran ini jemaah haji terhindar dari bahaya penyakit yang dapat memperberat kondisinya dalam menjalankan ibadah haji,” ungkap dia.
Sebagai bekal pengetahuan, imbuh Sugeng, ia bersama petugas TKHI lainnya sudah menjalani tahapan pelatihan di Batam, yang diselenggarakan Kementerian Kesehatan dan Kementerian Agama RI, beberapa waktu lalu.
“Saat pelatihan, kita diberikan simulasi bagaimana menangani pasien dalam kondisi tertentu seperti terkena sengatan panas ekstrim, termasuk penanganan penyakit-penyakit yang kerap dialami jemaah haji selama di Arab Saudi,” ujarnya.
Kendati siap siaga memberikan pelayanan kesehatan, ia tetap mendoakan agar jemaah haji, khususnya yang masuk dalam Kloter 3 selalu diberikan kesehatan dan bisa menunaikan ibadah haji dengan baik.
“Doa kami, jemaah haji dapat pulang dengan selamat ke tanah air tanpa kurang satu apapun dan meraih haji yang mabrur. Aamin Ya Rabbal Alamin,” tutupnya.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS






