Kepala Kemenag Mempawah Beberkan Pentingnya ANBK Bagi MTs dan MA
Mempawah (Suara Kalbar) – Kepala Kantor Kemenag Mempawah, Hasib Arista, mengajak semua pimpinan kepala madrasah MTs dan MA untuk serius mengelola madrasah dengan melakukan berbagai inovasi.
Hal disampaikan Hasib Arista di hadapan Kepala MTs dan MA se-Kabupaten Mempawah dalam kegiatan Sosialisasi Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) di Aula MAN Mempawah, Selasa (31/5/2022) pagi.
“Jangan mengelola madrasah dengan cara apa adanya. Lakukan inovasi untuk perubahan ke arah yang lebih baik. Didik anak madrasah menguasai ilmu agama dan kuasai ilmu teknologi. Lakukan inovasi untuk meningkatkan kualitas pendidikan di madrasah,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Hasib mengucapkan terima kasih kepada para Kepala MTs dan MA yang telah hadir. Sosialisasi ini sangat penting agar memiliki kesiapan yang matang untuk menyukseskan ANBK.
“ANBK merupakan program penilaian terhadap mutu sekolah. Dulu hanya dinilai hasil belajar siswa saja. Sekarang ANBK menilai secara keseluruhan siswa, guru, kepala madrasah dan lingkungan,” tutur Hasib Arista.
Mantan Kasi Pendis Kemenag Landak itu menjelaskan, ada beberapa penilaian dalam ANBK. Penilaian literasi terkait kognitif siswa.
“Untuk dapat informasi dari hasil yang diperoleh siswa. Penilaian numerasi, penguasaan terhadap berhitung. Pendidikan matematika. Sedangkan penilaian karakter anak. Pendidikan moderasi beragama. Kewaspadaan terhadap pendidikan karakter,” ujarnya.
Lebih lanjut Hasib Arista mengatakan, jangan pernah menganggap ANBK itu tidak penting. Tantangan bagi kepala madrasah, ANBK yang dinilai bukan hanya siswanya saja, melainkan guru, kepala madrasah dan lingkungan madrasah menjadi penilaian.
“Lembaga pendidikan yang hanya mengandalkan BOS akan kesulitan menyediakan fasilitas yang memadai dan lengkap,” tegasnya.
ANBK bertujuan untuk memantau sejauh mana kualitas pendidikan yang ada. Untuk memetakan kualitas pendidikan. Madrasah yang tak siap, bisa jadi akan tutup karena dianggap tidak memenuhi standar. Boleh jadi dilikuidasi.
Karenanya, ia berharap Kepala MTs dan MA tidak menganggap enteng ANBK ini. Sebab program ANBK itu merupakan inovasi.
“Ujian selama ini dianggap banyak mengeluarkan biaya. Mencetak soal, menggaji pengawas dan lain sebagainya. Asesmen hanya kelas XI. Hanya sampelnya saja. Operator madrasah harus update EMIS. Data EMIS Kabupaten Mempawah. Lakukan koordinasi dan komunikasi dengan Seksi Penmad,” pungkasnya.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now





