SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Kalbar HMI Cabang Pontianak Nilai Pemerintah Lamban Sikapi Merebaknya PMK

HMI Cabang Pontianak Nilai Pemerintah Lamban Sikapi Merebaknya PMK

Kabid HAM LH HMI Cabang Pontianak, Rio Eko Chandra

Pontianak (Suara Kalbar) – Pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Pontianak melalui Bidang Hak Asasi Manusia dan Lingkungan Hidup menyayangkan sikap Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalimantan Barat lambat dalam menanggapi perihal merebaknya penyakit mulut dan kuku (PMK) atau (food and Mouth Disease) hewan ternak.

“Kami sangat menyayangkan sikap Dinas yang terkesan lambat dalam menanggapi kasus mulut dan kuku pada hewan ternak ini (Food and Mouth Disease (FMD) yang saat ini telah merebak di beberapa daerah di Indonesia,” ujar Kabid HAM LH HMI Cabang Pontianak, Rio Eko Chandra, Minggu (5/6/2022).

Menurutnya juga mengingat sebentar lagi memasuki Hari Raya Idul Adha, pastinya keperluan pasokan hewan kurban sangat diperlukan. Sehingga harus ada langkah-langkah strategis guna mengakomodir kebutuhan hewan kurban.

“Apalagi sebentar lagi mau memasuki lebaran haji atau idul Adha ini , kami dari HMI Cabang Pontianak mengira bahwa pastinya keperluan daging kurban membludak karena masyarakat muslim memerlukan daging kurban yang notabenenya hewan ternak,”jelasnya.

Rio menegaskan dan mempertanyakan terkait sejauh Mana penanganan terkait penyakit FMD ini.

“Kami ingin mempertanyakan upaya pemerintah provinsi khususnya Dinas Perkebunan dan perternakan Provinsi Kalbar sejauh mana terkait penanganan akan penyakit FMD ini? Apakah sudah dibahas atau seperti angin lalu saja?,”tanya Rio.

Seperti diketahui, lockdown zonasi untuk hewan ternak besar kemungkinan membuat stok ketersediaan hewan kurban di Kalbar akan mengalami masalah.

“Dari sumber yang kami dapatkan yaitu kanal YouTube sekretariat Presiden bahwa Presiden RI pemerintah melalui Menteri Pertanian untuk memberlakukan lockdown zonasi guna mencegah mutasi wabah penyakit FMD hewan ternak ini. Sehingga bisa dipastikan ketersediaan hewan kurban di Kalimantan Barat akan berkurang,” papar Rio

“Kami menunggu langkah-langkah atau solusi Pemerintah soal ini,” tutupnya.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan