SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Daerah Mempawah Sosok Asyrofuddin Fadhlullah, Anak Wakil Bupati Mempawah yang Fasih Berbahasa Arab

Sosok Asyrofuddin Fadhlullah, Anak Wakil Bupati Mempawah yang Fasih Berbahasa Arab

Asyrofuddin Fadhlullah, anak Wabup Mempawah yang fasih berbahasa Arab sehingga dipercaya menjadi penerjemah ulama muda Madinah, Syekh Muhammad Jamil. SUARAKALBAR.CO.ID/Foto. Istimewa

Mempawah (Suara Kalbar) – Ramadan 1443 H telah usai. Dengan demikian, ulama muda Madinah, Arab Saudi, yakni Syekh Muhammad Jamil, tuntas melaksanakan dakwah, serta menjadi imam salat di Kabupaten Mempawah.

Nah, di balik perjuangan dakwah Syekh Muhammad Jamil, ada peran seorang sosok muda yang tak kalah penting.

Ia adalah Asyrofuddin Fadhlullah yang biasa disapa Asyrof atau Angah.

Asyrof merupakan putra kedua pasangan Wakil Bupati Mempawah, Muhammad Pagi dan Ketua TP PKK Mempawah, Julina.

Karena fasih berbahasa Arab, ia dipercaya menjadi penerjemah untuk mendampingi Syekh Muhammad Jamil.

Selain itu, ia juga fasih berbahasa Inggris dan Jerman.

Saat ini, Asyrof berusia 22 tahun. Ia tercatat sebagai mahasiswa Semester 7 Jurusan Teknik Sipil di Universiti Teknologi Malaysia, Johor Bahru.

Kepada SUARAKALBAR.CO.ID, Asyrof mengaku sangat bersyukur karena dipercaya untuk mendampingi Syekh Muhammad Jamil selama di Mempawah.

“Menurut saye, mendampingi Syekh Muhammad Jamil adalah kesempatan yang sangat langka. Selain ini merupakan bagian dari ibadah, saye juga bisa belajar lebih banyak tentang agama dari beliau,” ujarnya dengan logat Melayu kental.

Selain itu, tambahnya, dipercaya menjadi penerjemah merupakan bentuk perjuangannya untuk membanggakan kedua orangtua.

Sebab Asyrof mengaku sejak usia 11 tahun sudah merantau untuk belajar di Jakarta, kemudian berlanjut di University Teknologi Malaysia.

“Alhamdulillah, mungkin di sini lah secara tersirat, saye sampaikan kepade kedua orangtue, bahwa jerih payah mereka menyekolahkan saye jauh-jauh itu tidak sia-sia,” ungkapnya.

Cukup banyak pengalaman yang diperoleh Asyrof selama mendampingi Syekh Muhammad Jamil dalam perjuangan dakwah di Mempawah.

Salah satunya adalah berkesempatan untuk mengunjungi begitu banyak masjid di sembilan kecamatan selama bulan ramadan.

“Dan ini merupakan suatu kehormatan bagi saye karena telah mendapat kepercayaan dan mengemban amanah mendampingi beliau (Syekh Muhammad Jamil),”ujarnya lagi.

Ia mengakui, memang butuh stamina yang kuat ketika menjadi penerjemah. Selama ramadan, ia sering pulang malam dan bangun lebih pagi.

“Kadang harus siap-siap untuk makan sahur di luar, karena banyak masyarakat dan pengurus masjid yang mengundang Syekh Muhammad Jamil untuk sahur bersama dan Salat Subuh berjamaah,” paparnya.

Usai menjalani rutinitas ibadah itu, Asyrof mengaku tetap harus menjalani kewajiban selaku mahasiswa. Yakni masuk kuliah secara daring (online) dan mengerjakan tugas-tugas yang diberikan dosen.

“Terlebih saat ini saye dalam tahap penulisan skripsi untuk kelulusan, sehingga waktu untuk istirahat benar-benar minim,” jelasnya.

Namun rasa lelah itu seketika hilang saat melihat ramainya jamaah yang begitu antusias untuk menyambut Syekh Muhammad Jamil.

“Jadi hanya kata syukur dan alhamdulillah yang saye terapkan di pikiran saye agar dapat menjalani amanah ini dengan baik,” pungkasnya.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan