Warga di Natuna Rela Antre Dapatkan Migor Murah

Natuna (Suara Kalbar)- Kenaikan harga minyak goreng yang tinggi berdampak pada pemenuhan kebutuhan akan minyak goreng diantaranya dirasakan warga di Natuna, Kepulauan Riau yang rela antre berjam-jam hanya untuk mendapatkan jatah lima liter minyak goreng murah.

Mereka rela berdesak-desakan hingga abai terhadap protokol kesehatan dan tanpa harus menjaga jarak. “Saya pribadi merasa keberatan dengan persyaratan mengumpulkan KK, kita tau KK merupakan data pribadi dan sangat rahasia. Apakah permerintah jamin data kita aman?,” ujar Ziah, warga Ranai, Senin (21/03/2022) pagi.

Selain itu, dijelaskan Ziah, apakah dengan jatah 5 liter itu cukup, Hal senada disampaikan Dewi, sekarang ini apa – apa semua dijatah. Seperti ini kah yang dinamakan Indonesia yang sudah merdeka, tetapi masyarakat belum merdeka.

“Iya bang, sekarang ini semua dijatah dari minyak tanah sampai minyak goreng. Tambah lagi harga gas juga melonjak naik,”ucap Dewi, yang kewalahan antri minyak goreng. Mereka berharap, kedapannya hal seperti ini tidak terjadi lagi.

Sementara, Kepala Diperindagkop UMK Natuna, Marwan Syahputra, mengatakan bahwa kebijakan KK sebagai syarat membeli minyak goreng agar tidak terjadi pengambilan berkali-kali.

“Ini sudah kesepakatan kita dengan pedagang, Tim Satgas Polres, dan Tim Satgas Disperindagkop. Masalah data di KK, insyaallah aman,” cetusnya.

Haryanto, Pemilik toko Caesar Ranai, mengatakan sekarang ini kita menyediakan 300 kotak minyak goreng berisi satu liter dengan pembagian per KK lima liter dengan harga Rp 15 ribu per liter.

“Mengenai KK, kita hanya mengikuti aturan. Sekarang ini kita hanya ingin membantu masyarakat dengan harga yang murah dengan harga Rp 15 ribu per liter. Kalau kita untuk mencari keuntungan kita bisa menjual Rp 25 ribu per liter,” katanya.