SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Daerah Pontianak Kepala BKKBN Minta Bantuan Pangan Non Tunai Lebih Diarahkan Resiko Tinggi Stunting

Kepala BKKBN Minta Bantuan Pangan Non Tunai Lebih Diarahkan Resiko Tinggi Stunting

Kepala BKKBN Pusat Hasto Wardoyo bersama Wakil Gubernur Kalbar Ria Norsan, Bupati Landak Karolin Margret Natasa, Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie, dan Bupati Sambas Satono serta undangan lainnya saat konferensi pers, Senin (14/3/2022). SUARAKALBAR.CO.ID/Septa

Pontianak (Suara Kalbar)- Kepala BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional) Pusat Hasto Wardoyo meminta agar bantuan bantuan pangan non tunai harus lebih mengarah kepada kelompok memiliki resiko tinggi melahirkan anak stunting.

“Menanggapi banyaknya harga pokok yang naik dan sebagainya bantuan pangan non tunai itu harus kita kerucutkan kita pertajam lagi sasaran lebih ke arah mereka yang memiliki resiko tinggi melahirkan anak stunting, itu salah satu upayanya itu,” ujar Kepala BKKBN Pusat Hasto Wardoyo saat Konfrensi Pers RAN penurunan angka stunting 2021-2024 di Kalbar Senin (14/3/2022) siang.

Hasto menjelaskan ada jurus lain dalam mempercepat angka stunting di Kalbar yakni dengan memeriksa pasangan yang akan menikah apakah menderita anemia.

“Jika ada yang menikah itu tiga bulan sebelum menikah HB nya diperiksa agar mencegah penderita anemia, sehingga dapat menurunkan stunting lebih awal tidak hanya dengan asupan gizi selama hamil namun jauh sebelum hamil,” jelasnya.

Wakil Gubernur Kalbar Ria Norsan mengatakan jika akan melihat kembali kendala stunting apa yang dihadapi Kalbar agar mempercepat penurunan stunting, selain itu untuk SK terkait tim penurunan stunting sedang dalam proses.

“Dalam minggu ini selsai semua,setelah itu kita akan membentuk tim di 14 kabupaten kota di Kalbar, saya meminta kepada seluruh kepala daerah agar membantu dalam penurunan stunting seperti yang ditargetkan pemerintah pusat yakni 14 persen angka stunting,” kata Ria Norsan.

Ria Norsan menjelaskan jika kini kalbar masih menduduki 29.8 persen yang harus diturunkan dalam kurun waktu dua tahun kedepan.

“Saya yakin dalam dua tahun jika seluruh stakholder bekerja sama dibantu TNI Polri angka 14 persen target pemerintah bisa kita capai,namun jika tidak tercapai pun penurunan stunting 4 persen dari angka semula itu sudah bagus,” jelasnya.

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan