SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Daerah Sekadau Awal Tahun 2022, Harga Karet di Sekadau Masih Bertahan di Rp 9 Ribu Per Kilogram

Awal Tahun 2022, Harga Karet di Sekadau Masih Bertahan di Rp 9 Ribu Per Kilogram

Penyadap karet Sarkat, saat menyadap karetnya di Kabupaten Sekadau, Selasa (4/1/2022) SUARAKALBAR.CO.ID/ Nanda

Sekadau (Suara Kalbar) – Memasuki awal tahun 2022, harga komoditas karet di tingkat petani masih bertahan menyentuh angka Rp 9 ribu perkilogram.

Menurut seorang penyadap karet di kabupaten Sekadau, Sarkat (61) faktor pemicu turunnya harga karet sangat beragam diantaranya adalah pengaruh harga karet dunia, hama tanaman hingga pengaruh cuaca hujan.

“Rata-rata harganya Rp 9 ribuan an, memang baru-baru ini merasakan harganya segitu, biasanya dulu Rp 5 ribuan sampai Rp 6 ribuan/kilogram,” ujar Sarkat kepada suarakalbar.co.id, Selasa (4/1/2022) pagi.

Dirinya menambahkan bahwa harga karet yang sering kali tidak stabil sudah lama terjadi yakni kurang lebih sejak tahun 2013 hingga saat ini.

Selain itu ia mengaku, harga karet yang terus bergejolak semakin dirasakan kesulitannya sepanjang masa pandemi Covid-19.

“Kita tidak bisa kemana-mana jadi satunya kena karet, masalah ekonomi itu mau jual apa susah mau ke mana susah lalu kita orang karet ni cuma diam di rumah,” jelasnya.

Akibat harga karet yang dirasanya kurang memenuhi kebutuhan perekonomian masyarakat, sebagian penyedap karet pun sudah mulai beralih menjadi petani kelapa sawit.

Sementara itu seorang penyadap karet lainnya, Agustinus Agus (51) menuturkan bahwa memang tidak sedikit petani yang kini telah menumbangkan pohon karet mereka dan kemudian mengantinya dengan tanaman kelapa sawit yang dinilai lebih bersahabat di tengah masyarakat.

“Masih bertahan Rp 9 ribuan /kilogram, jadi kadang-kadang penghasilan ndak bisa dari noreh biasanya ya berladang atau nunggu kalau ada orang ajak kerja,” ujarnya.

Dirinya berharap agar kedepannya harga komoditas karet minimal dapat menembus angka diatas Rp 10 ribuan, mengingat kebutuhan akan karet sebagai bahan produksi juga tidak kalah penting dengan bahan baku lainnya.

“Supaya para petani karet tidak beralih ke perkebunan yang lainnya lah,harga komoditi berimbang memberikan kontribusi yang baik bagi masyarakat khususnya bagi petani karet di Kalimantan Barat,” katanya.

 

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan