Kisah Penjual Sayur di Pasar Sekadau,Tetap Berjualan di Tengah Banjir

Sekadau (Suara Kalbar) – Deli (40), satu diantara pedagang sayur terpaksa tetap membuka lapaknya lantaran banyak stok sayur yang baru sampai dari luar daerah, namun dirinya tetap berjualan meskipun dua pekan terjadinya bencana banjir di Sekadau.

“Udah terlanjur terpesan gimana kita ndak buka,ini juga nanti kalau air naik lagi terpaksa ndak buka,” ujar Deli pada Senin (8/11/2021) sore.

Berdasarkan pantauan suarakalbar.co.id, banjir yang merendam lapak tersebut telah mencapai lutut orang dewasa.Guna mengatasi kondisi tersebut,Deli berinisiatif menggunakan papan kayu sebagai jembatan dan meletakkan sayuran serta sembako di tempat yang lebih tinggi.

Kendati demikian,dirinya juga mengaku telah mengalami kerugian lantaran sepinya pembeli dan stok sayur yang banyak membusuk.

“Lihat kondisi gini orang udah malas mau masuk, kalau yang ramai di sana karenakan datarannya aman kalau di sinikan dataran rendah dan ini satu-satunya usaha untuk makan kalau untuk saya sekarang balik modal jak susah sedangkan stok sayur yang datang ini totalnya Rp4 juta,” jelas pria yang sudah 5 tahunnya berdagang sayur tersebut.

Sementara itu, Deli hanya bisa pasrah dengan kondisi yang menimpanya dan terpaksa akan menutup lapaknya apabila terjadinya banjir dalam jangka panjang.

“Selama 5 tahun baru sekarang begini,cuma terima apa adanya namanya juga bencana alam udah terjadi,kalau makin tinggi terpaksa tutup karena sayur ni akan busuk dan besok diusahakan tetap buka daripada dibuang,” pungkasnya.