Kisah BPKS Segedong Berjuang di Tengah Banjir: Mulai dari Mobil Mogok Usai Evakuasi Warga, hingga Salurkan Bantuan ke Pengungsian
Mempawah (Suara Kalbar) – Apa yang dilakukan relawan muda dari Badan Pemadam Kebakaran Segedong (BPKS) untuk membantu masyarakat yang terdampak banjir, patut menjadi inspirasi semua pihak.
Banyak cerita ketika para relawan muda BPKS Segedong turut berjibaku di tengah air yang terus meninggi untuk membantu proses evakuasi warga yang tengah panik dilanda banjir.
“Kami bekerja terus menerus bersama jajaran BPKS Segedong untuk mengevakuasi warga dengan mobil pemadam kebakaran. Meski harus berlomba dengan arus air yang cukup deras, kami tetap bergerak,” ujar Juniek Can, pengurus BPKS Segedong, Minggu (18/7/2021) sore.
Bagi personel BPKS, keselamatan masyarakat Segedong lebih penting. Tak heran, mobil pemadam kebakaran milik BPKS terus dipaksakan bergerak untuk mengevakuasi warga.
“Sekarang mobil pemadam kebakaran telah mogok karena tak berhenti menerjang air. Sedang dalam proses perbaikan. Tapi kami bahagia bisa menjalankan aktivitas kemanusiaan,” kata Juniek Can lagi.
Namun Juniek Can mengaku tak sempat menghitung berapa jumlah warga yang berhasil dievakuasi.
“Cukup banyak yang dievakuasi. Yang penting bagi kami, warga bisa dibawa ke tempat yang aman di titik pengungsian,” tegasnya.
Salurkan Bantuan di Empat Titik
Tak berhenti sampai di situ, relawan muda BPKS Segedong kembali bekerja untuk menghimpun donasi agar dapat membantu kebutuhan dasar masyarakat di lokasi pengungsian.
“Kami menghimpun donasi terbatas dari beberapa donatur saja, kawan-kawan perantau di luar kota. Ada juga bantuan dari relawan Berkat Kasih,” ungkapnya.
Dan pada Minggu (18/7/2021), Juniek dan rekan-rekannya bergerak cepat menyalurkan bantuan ke empat titik pengungsian warga.
Yakni, di Masjid Nurul Iman Desa Peniti Besar, pengungsian SDN 17 Segedong Parit Bujur, kemudian di Desa Sungai Burung dan selanjutnya ke Parit Lintang Bujur.
Di Masjid Nurul Iman Desa Peniti Besar, Relawan BPKS Segedong menyalurkan bantuan sembako dan kasur tipis sebagai sarana tempat tidur bagi warga terdampak banjir.
“Sedangkan di tiga titik lainnya, bantuan berupa beras, ada juga mie instan, hingga popok bayi dan popok orang dewasa,” pungkas Juniek Can.
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now





