SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Nasional Utang Luar Negeri Indonesia Capai Rp 5.916 Triliun, Ini Catatan Kamrussamad

Utang Luar Negeri Indonesia Capai Rp 5.916 Triliun, Ini Catatan Kamrussamad

Anggota DPR RI komisi XI Kamrussamad berdiskusi dengan sejumlah media
secara virtual pada acara Silatrahmi Lebaran dan Diskusi membahas isu
isu terkini di Jakarta, Jumat (29/5). [Suara.com/doc

Suara Kalbar Bank Indonesia (BI) mencatat Utang Luar Negeri
(ULN) Indonesia pada Februari 2021 sebesar 422,6 miliar dolar AS atau
setara Rp 5.916,4 triliun (kurs Rp 14.000). Posisi ULN itu, meningkat 4
persen dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu.

Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin
Haryono mengatakan, peningkatan pertumbuhan ULN tersebut didorong oleh
ULN Pemerintah dan ULN swasta.

Pada ULN Pemerintah tumbuh 4,6 persen dari tahun lalu dan naik 2,8 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

“Hal ini seiring dengan upaya penanganan dampak
pandemi Covid-19 sejak tahun 2020 dan akselerasi program vaksinasi serta
perlindungan sosial pada triwulan I 2021,” kata Erwin.

Sementara itu, dari sisi ULN swasta juga
mengalami kenaikan 3,4 persen dibandingkan tahun lalu dan 2,5 persen
jika dibandingkan dengan bulan Januari.

Kenaikan ULN swasta ini didorong oleh pertumbuhan ULN perusahaan bukan lembaga keuangan (PBLK) sebesar 5,9 persen (yoy).

“Kenaikan ULN swasta itu juga didorong oleh penerbitan global bond korporasi di sektor pertambangan,” imbuhnya.

Namun demikian, struktur ULN Indonesia tetap
sehat, tercermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto
(PDB) yang tetap terjaga di kisaran 39,7 persen, relatif stabil
dibandingkan dengan rasio pada bulan sebelumnya sebesar 39,6 persen.

“Selain itu, struktur ULN Indonesia tetap sehat,
ditunjukkan oleh ULN Indonesia yang tetap didominasi oleh ULN berjangka
panjang, dengan pangsa mencapai 89,0 persen dari total ULN,” pungkas
Erwin.

Anggota Komisi XI DPR RI Kamrussamad
melihat, terdapat tiga rasio untuk mengukur utang suatu negara
dikatakan over borrowing atau lower borrowing yaitu, DSR (Debt Service
Ratio), merupakan rasio pembayaran bunga dan cicilan utang terhadap
penerimaan ekspor dengan batas aman sebesar 20%.

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan