SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Nasional Tips Atur Keuangan Bagi Ibu Rumah Tangga dan Perempuan Karier

Tips Atur Keuangan Bagi Ibu Rumah Tangga dan Perempuan Karier

5 Tips Mengatur Keuangan Menjelang Lebaran. (Shutterstock)

Suara Kalbar Pengelola keuangan
keluarga umumnya dilakukan oleh istri. Sekalipun suami ikut turut
andil, perempuan dinilai tetap harus bisa mengatur keuangan baik untuk
dirinya sendiri maupun keluarga. Hal tersebut berlaku baik untuk
perempuan karir ataupun ibu rumah tangga.

“Meskipun perempuan karir ataupun ibu
rumah tangga di rumah memang harus pandai mengatur keuangan. Dalam
artian kalau misalnya yang ada di rumah sebagai ibu rumah tangga harus
bisa mengatur keuangan keluarga karena suami bekerja,” kata Direktur
Corporate Banking Bank Mandiri Susana Indah Kris dalam webinar ‘Saya
Perempuan Tangguh Indonesia’, Kamis (22/4/2021).

Mengatur keuangan keluarga bukan sekadar memenuhi
kebutuhan harian di rumah. Menurut Indah, sebagai istri juga harus bisa
menyisihkan sebagian uang bulanan untuk kepentingan masa depan. Seperti
dana darurat, pendidikan anak, juga masa tua untuk hidup lebih baik.

Ilustrasi Rajin Menabung (Pexels/Karolina)
Ilustrasi Rajin Menabung (Pexels/Karolina)

Tidak
ada patokan besaran uang yang harus disisihkan. Indah mengatakan,
berapa pun yang disisihkan terpenting adalah rutin melakukannya.

“Kemudian kalau masih ada sisa itu bisa untuk
investasi. Jadi memang harus disisihkan. Kalau saya biasanya dibagi jadi
jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Jadi itu memang
harus diatur, kita harus belajar,” ucapnya.

Pembagian jangka waktu itu pada akhirnya bisa
menentukan tempat untuk menyimpan uang yang disisihkan tersebut. Indah
mencontohkan, untuk jangka pendek bisa disumpan pada tabungan deposito.
Sementara untuk jangka panjang bisa disimpan dalam bentuk aset barang
atau tabungan saham.

Tak Harus menunggu hingga berumah tangga, Indah
menyarankan, kebiasaan menyisihkan uang sebaiknya dilakukan perempuan
sejak sebelum menikah. Sehingga uang tidak hanya habis untuk membeli
barang keinginan bukan kebutuhan, misalnya baju, tas, dan sepatu. 

“Kalau dulu Ibu saya selalu bilang, nggak bisa
melulu beli tas, sepatu. Harus wajib beli rumah. Meskipun perempuan
nanti menikah, itu hal yang lain,” ucapnya.

Sehingga saat sudah menikah, perempuan akan
terbiasa dalam pengelolaan keuangan dan menyisihkan uang. Selanjutnya,
kebiasaan itu bisa ditularkan kepada anak-anak. 
 
“Apalagi saya di perbankan, tentu harus menularkan ke anak-anak, saudara-saudara, ke lingkungan sekitar,” ucapnya.

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan