Berjalan Kaki Keluar Masuk Kampung, Warga Wajok Hulu Diimbau Tak Bakar Lahan

Dua dari empat personel Polsek Siantan saat menelusuri semak belukar di Desa Wajok Hulu untuk menggelar patroli pencegahan karhutla, sekaligus memberikan edkasi agar warga tak membuka lahan dengan cara dibakar, MInggu (18/4/2021). SUARAKALBAR.CO.ID/Ist

Mempawah (Suara Kalbar) – Empat personel Polsek Siantan,
Polres Mempawah, kembali melaksanakan patroli pencegahan kebakaran hutan dan
lahan (karhutla) di sejumlah tiitk di Desa Wajok Hulu, Jumat (18/4/2021).

Di beberapa lokasi, para polisi yang sebelumnya mengendarai
kendaraan roda dua, terpaksa harus berjalan kaki beberapa kilometer demi
menyampaikan imbauan agar masyarakat tak membuka lahan dengan dibakar.

“Ya, di beberapa titik rawan karhutla, personel Polsek
Siantan terpaksa harus berjalan kaki,” ungkap Kapolres Mempawah, AKBP Fauzan
Sukmawansyah, melalui Kapolsek Siantan, Iptu Rahmad Kartono, malam ini.

Dijelaskan Kapolsek, upaya personelnya masuk ke kawasan
hutan dan perkebunan Ini adalah memastikan tidak ada titik titik api yang
berpotensi memicu karhutla.

“Termasuk di kawasan Dusun Teluk Dalam, Desa Wajok Hulu,
yang selama ini rawan karhutla, empat personel kami menyusuri semak belukar.
Setelah tidak ditemukan hotspot di lokasi itu, anggota berpindah ke titik
lain,” katanya.

Saat bertemu warga, para polisi ini juga menggelar patroli
dialogis. Warga diimbau agar tidak membuka lahan dengan cara dibakar.

“Kita juga memberikan edukasi, jika ada warga yang menemukan
titik api di lingkugan sekitar mereka, agar cepat melaporkan ke pihak desa,
bhabinkamtibmas maupun langsung ke Polsek Siantan,” tambah Rahmad Kartono.

Ia berharap, dari upaya patroli dan penggalangan masyarakat
ini, kebakaran hutan dan lahan dapat diminalisasi, serta dicegah sedini
mungkin.

Penulis : Distra