SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Nasional Begini Cara Unik Ilmuwan Selidiki Atmosfer Planet Asing

Begini Cara Unik Ilmuwan Selidiki Atmosfer Planet Asing

Ilustrasi meteorit. (Pixabay/AlexAntropov86)

Suara Kalbar – Para ilmuwan memanggang meteorit dalam oven dan mempelajari gas yang dikeluarkan batuan luar angkasa tersebut, untuk menyelidiki atmosfer planet asing berbatu.

Dalam sebuah studi baru, para peneliti
di University of Calfornia mengambil sampel dari tiga meteorit murni
yang jatuh ke Bumi pada waktu dan tempat berbeda di seluruh dunia.

Tim ahli memanggangnya dalam tungku pada suhu
1.200 derajat Celcius. Para ilmuwan menganalisis gas yang berasal dari
mineral di bebatuan saat meteorit tersebut memanas dalam oven.

“Informasi ini akan menjadi hal penting ketika
kita mulai dapat mengamati atmosfer planet ekstrasurya dengan teleskop
baru dan instrumentasi canggih,” kata Maggie Thompson, ilmuwan dan rekan
penulis studi di University of Calfornia.

Ketiga meteorit yang dipanggang adalah kondrit
karbon tipe CM, terbuat dari bahan dianggap mewakili jenis benda yang
sama membentuk Matahari dan planet-planet di tata surya.

“Meteorit ini adalah bahan sisa dari material
pembangun yang membentuk planet-planet di tata surya kita,” tambah
Thompson, dikutip dari Space.com, Selasa (20/4/2021).

Pelajari atmosfer planet asing. [US Santa Cruz]
Pelajari atmosfer planet asing. [US Santa Cruz]

Menurut Thompson, kondrit berbeda dari jenis meteorit lainnya karena tidak cukup panas untuk meleleh.

Sehingga, kondrit memiliki beberapa komponen
primitif yang dapat memberi tahu para ahli tentang komposisi tata surya
di sekitar waktu pembentukan planet.

Meteorit ini termasuk Murchison chondrite yang
jatuh di Australia pada 1969, Jbilet Wilselwan yang ditemukan di Sahara
Barat pada 2013, dan Aguas Zarcas yang mendarat di Kosta Rika pada 2019.

Oven tempat batuan antariksa itu dipanggang
dihubungkan ke sistem vakum dan spektrometer massa, alat yang memisahkan
isotop dan molekul menurut massanya memungkinkan para ilmuwan
menentukan komposisi sampel.

Proses tersebut pada dasarnya mensimulasikan pembentukan atmosfer planet sejak dini.

Para ilmuwan menemukan uap air menjadi gas utama yang dihasilkan oleh meteorit selama proses pemanggangan.

Tetapi bebatuan juga menghasilkan sejumlah besar
karbon monoksida, karbon dioksida, dan sejumlah kecil gas hidrogen serta
hidrogen sulfida.

Selidiki atmosfer planet asing dengan memanggang meteorit. [US Santa Cruz]
Selidiki atmosfer planet asing dengan memanggang meteorit. [US Santa Cruz]

Tim membandingkan temuan yang telah dipublikasikan di jurnal Nature Astronomy pada 15 April tersebut dengan prediksi yang dibuat berdasarkan komposisi meteorit.

“Secara kualitatif, kami mendapatkan hasil yang sangat mirip tetapi ada juga beberapa perbedaan,” jelas Thompson.

Ini bukan pertama kalinya para ilmuwan memanaskan
meteorit untuk mempelajarinya. Para ahli berharap dapat melanjutkan
pekerjaan ini dengan lebih banyak meteorit di masa mendatang.

Komentar
Bagikan:

Iklan