SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda News Siaga Musim Kemarau, Perumda Gunung Poteng Maksimalkan Sumber Air Baku

Siaga Musim Kemarau, Perumda Gunung Poteng Maksimalkan Sumber Air Baku

Kepala Balai Wilayah Sungai Kalimantan I dan Direktur Perumda Gunung Poteng Kota Singkawang Suriandi melakukan kunjungan ke instalasi pengolahan air belum lama ini.

Singkawang (Suara Kalbar)- Perumda Gunung Poteng memaksimalkan sejumlah intake atau Instalasi Pengolahan Air (IPA) baik IPA di Roban maupun IPA Semelagi untuk mengantisipasi musim kemarau yang berpotensi menyebabkan keringnya sejumlah sumber air baku.

“Kita akan memaksimalkan fungsi intake Semelagi, kalau debit air sungai Semelagi air turun dari level air menjadi kecil atau rendah  langkah praktis ingin memperdalam kanal dan membuka kanal itu dengan lebar tidak selebar kanal sekarang dua meter atau setengah meterlah, sehingga air sungai bisa masuk secara sentrifugal untuk diolah di IPA III Roban, agar bahan baku air mencukupi,” ujar Direktur Perumda Gunung Poteng Kota Singkawang Suriandi, Senin (1/3/2021).

Sedangkan untuk langkah panjang, kata Suriandy, pihaknya akan mengajukan permohonan untuk pengadaan pompa sama siber yang dibenamkan di dalam sungai.

Sehingga pompa masih mendapat masukan air di dalam sungai intake 150 meter perdetik di Semelagi yang terdiri 26 liter per detik dan 48 liter perdetik.

“Juga sudah kami hidupkan satu pompa saja yaitu 48 liter perdetik saja, kami juga komunikasikan  dengan Kepala Balai Wilayah Sungai Kalimantan I dan Kepala Balai sudah turun ke lokasi dan ingin  memfungsikan embung Pajintan dengan tampungan air sebanyak 1.200 kubik,” katanya.

Tidak hanya itu saja, pihaknya juga sudah mengusulkan pemasangan pompa sumber air di Embung Pajintan untuk dibawa ke IPA Roban.

“Ini untuk antisipasi kemarau dan sebagai pengganti Hangmoi dan Intake Eria dengan kapasitas  40 liter perdetik,  kalau terjadi kemarau kering termasuk di Tirtayasa,” jelasnya.

Sedangkan untuk sumber air baku di Hangmoi diturunkan secara gravitasi dan untuk di Tirtayasa juga kering airnya.

“Kalau asumsi 120 ribu kubik asusmsi dua atau tiga bulan masih aman, dan kemarau pun sudah lewat untuk memastikan kapan terjadi untuk berkoordinasi dengan kawan- kawan di klimatologi terdekat di Semalagi Besar,” jelasnya.

Menurutnya curah hujan sepuluh tahun terakhir akan dapat dilihat dan tentunya pihaknya akan mengantisipasi.

Penulis : Hendra

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan