SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Daerah Mempawah Dari Bisnis Penggilingan Daging dan Pentol, Pontren Bahrul Ulum Sejegi Bisa Berkembang

Dari Bisnis Penggilingan Daging dan Pentol, Pontren Bahrul Ulum Sejegi Bisa Berkembang

Kepala Kemenag Mempawah, Mi’rad, saat berkunjung ke Pondok Pesantren Bahrul Ulum, Dusun Tekam, Desa Sejegi, yang sukses mengembangkan usaha produktif untuk membiayai operasionalnya. Mi’rad dan rombongan disambut Ustadz Muhaimin, Pengasuh Pontren Bahrul Ulum. SUARAKALBAR.CO.ID/Ist

Mempawah (Suara Kalbar) – Pondok Pesantren (Pontren) Bahrul
Ulum, Dusun Tekam, Desa Sejegi, Kecamatan Mempawah Timur, punya kiat jitu untuk
membiayai kebutuhan operasionalnya sehari-hari.

Usaha produktif yang dikembangkan pontren ini adalah
penggilingan daging, pembuatan pentol dan budidaya tanaman jahe.

Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Mempawah, Mi’rad,
yang meninjau ladang bisnis Pontren Bahrul Ulum, mengaku sangat bangga.

“Saya tak menyangka, dari usaha penggilingan daging,
pembuatan pentol dan budidaya jahe bisa menghidupkan operasional pesantren. Ini
patut kita apresiasi,” kata Mi’rad.

Saat berkunjung ke Bahrul Ulum, Mi’rad tampak didampingi
Kasi PD Pontren Kemenag Mempawah, Mulyadi, serta dua staf Bidang Pendidikan
Agama dan Keagamaan Kanwil Kemenag Kalimantan Barat, Ruswandi dan Hesty.

M’rad lantas menyampaikan harapan agar Pontren Bahrul Ulum
di Desa Sejegi ini bisa menjadi pondok yang mandiri.

Terlebih, pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) RI
kini tengah mengupayakan pemberdayaan pesantren dalam program pesantren
mandiri. Dari program tersebut, diharapkan pesantren dapat mandiri secara
ekonomi.

“Sesuai perintah Bapak Presiden Joko Widodo kepada Menteri
Agama, maka saat ini jajaran Kementerian Agama di seluruh Indonesia tengah
membuat kajian awal terkait kemandirian pesantren tersebut,” ujarnya lagi.

Sementara itu, Ustadz Muhaimin, Pengasuh Pontren Bahrul
Ulum, menyambut baik kunjungan Kepala Kemenag Mempawah yang didampingi staf
dari Kanwil Kemenag Kalbar dan Kemenag Kabupaten Mempawah.

Ia memaparkan, selama ini pondok pesantrennya dapat
membiayai operasional dan keperluan sehari-hari dari pengembangan usaha
penggilingan daging dan pembuatan pentol dari Kios Bahrul Ulum di Pasar
Antibar.

Selain itu, juga tengah dikembangkan budidaya tanaman jahe
di lahan seluas dua hektare di Dusun Tekam, Desa Sejegi.

“Saat ini, kami membina 70 santri yang mukim di asrama, dan
110 santri yang tidak mukim. Alhamdulillah, dari usaha yang kami kembangkan,
kebutuhan pondok dapat terpenuhi,” pungkasnya.

 

Penulis : Distra

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan