SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Daerah Mempawah Lagi, Masyarakat Lima Desa Terdampak Terminal Kijing Dibekali Keterampilan

Lagi, Masyarakat Lima Desa Terdampak Terminal Kijing Dibekali Keterampilan

Sekretaris Daerah Kabupaten Mempawah, Ismail, secara simbolis menyerahkan perlengkapan pelatihan vokasi menjahit dan tata busana bagi masyarakat lima desa terdampak Terminal Kijing yang dihelat PT. Pelindo II/IPC menggandeng CFCiD Consulting dan PT. PMLI di Aula Kantor Camat Sungai Kunyit, Sabtu (27/2/2021) pagi. SUARAKALBAR.CO.ID/Dian Sastra

Mempawah (Suara Kalbar) – Masyarakat lima desa yang
terdampak pembangunan Terminal Kijing di Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten
Mempawah, kembali dibekali keterampilan oleh PT. Pelindo II/IPC.

Kali ini dalam bentuk pelatihan vokasi menjahit dan tata
busana bagi ibu rumah tangga. Berlangsung delapan hari, kegiatan dibuka
Sekretaris Daerah Mempawah, Ismail,  di Gedung Serbaguna Kecamatan
Sungai Kunyit,  Sabtu (27/2/2021) pagi.

Pelatihan vokasi merupakan bagian dari Program
Pendampingan Implementasi Penanganan Sosial Kemasyarakatan Proyek Pembangunan
Terminal Kijing. Pada pelaksanaannya, Pelindo II menggandeng PT. Citra Forum
Cipta Daya (CFCiD) Consulting bekerjasama dengan PT. Pelabuhan Maritim Logistik
Indonesia (PMLI).

Ismail atas nama Pemkab Mempawah menyambut baik pelatihan
vokasi yang diprakarsai PT. Pelindo II. Ia menilai pelatihan tersebut sangat
bermanfaat, karena menjadi media bagi masyarakat, khususnya yang terdampak pembangunan
Terminal Kijing mendapatkan bekal keterampilan di bidang menjahit dan tata
busana.

“Harapan kami di Pemkab Mempawah. selesai pelatihan ini,
ibu-ibu peserta vokasi memiliki bekal pengetahuan dan keterampilan menjahit,
sehingga bisa dimanfaatkan untuk mendongkrak ekonomi keluarga,” katanya.

Sekda berharap peserta pelatihan vokasi, memiliki target
besar kedepannya. Misalnya membuka usaha pakaian dan tata busana, mulai dari
skala kecil sampai besar. Bahkan ia ingin, di Kecamatan Sungai Kunyit nanti, dapat
berdiri pabrik garmen yang bisa membuka lapangan pekerjaan baru.

“Itu yang menjadi harapan kita bersama. Tetapi sebagai
langkah awal, masyarakat bisa membuka dulu usaha jahit menjahit atau kovenksi
secara kecil-kecilan, minimal hasilnya bisa memenuhi kebutuhan keluarga,”
katanya.

Kepada peserta, Ismail mengharapkan agar bekal
pengetahuan dan keterampilan yang didapat dari para instruktur berpengalaman,
jangan sampai berhenti saat pelatihan saja. Tetapi ada tindaklanjut agar ilmu
yang diperoleh dari instruktur berpengalaman bisa berkembang dan mampu
meningkatkan ekonomi.

Untuk itu, selama delapan hari pelatihan, Sekda minta
peserta memanfaatkan pengetahuan yang didapat dengan sebaik-baiknya.

“Kembangkan dan latih kembali ilmu yang didapat selama praktik.
Teruslah berinovasi agar ilmu jahit-menjahit semakin variatif, sehingga nanti
bisa memenuhi pasokan kebutuhan pakaian di Kecamatan Sungai Kunyit, hingga luar
daerah,” ucap dia.

Tidak lupa, atas nama Pemerintah Kabupaten Mempawah, Ismail
mengucapkan terima kasih kepada PT. Pelindo II yang turut melibatkan Forum Desa
yang menyediakan wadah bagi warga terdampak pembangunan Terminal Kijing.

Ia menilai pelatihan vokasi tersebut bentuk tanggung jawab
perusahaan yang memberikan konsep pemberdayaan masyarakat sebagai bekal
pengetahuan dan keterampilan.

Sebelumnya, ketua panitia kegiatan, Gusgri Effendi,
menjelaskan pelatihan vokasi ini diperuntukkan bagi warga di lima desa di
Kecamatan Sungai Kunyit, yang terdampak pembangunan Terminal Kijing.

Kelima desa itu adalah Sungai Kunyit Laut, Sungai Limau,
Sungai Bundung Laut, Sungai Duri II dan Sungai Kunyit Dalam.

Ia mengatakan, pelatihan menjahit ini merupakan satu
diantara sejumlah pelatihan yang sudah diagendakan untuk masyarakat terdampak.
Selain menjahit, ada pelatihan IT, sablon, tata boga, serta pertanian.

“Pelatihan ini dipilih semata-mata hasil survei dan
kesepakatan dengan para warga melalui Forum Desa yang sudah menyusun
program-program. Pada hakekatnya, kami hanya menyalurkan dan memfasilitasi
kebutuhan masyarakat dampingan,” ucapnya.

Sedangkan Suharman Noerman selaku Direktur Utama CFCiD
Consulting, menjelaskan, pelatihan yang dilaksanakan pihaknya merupakan salah
satu bentuk pendekatan solusi atas isu kehilangan mata pencaharian masyarakat
di sekitar Terminal Kijing.

“Melalui pelatihan ini, kami yang dipercaya PT. Pelindo II,
memberikan bekal keterampilan yang memadai, sehingga terbuka peluang
transformasi mata pencaharian baru bagi masyarakat sekitar terdampak
pembangunan Terminal Kijing,” katanya.

 

Penulis : Distra

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan