HPSN 2021, Syamhudi: Persoalan Lingkungan Tidak Akan Selesai Hanya dengan Jargon
![]() |
Kegiatan Kreasi Sungai Putat.SUARAKALBAR.CO.ID/Ist |
Pontianak (Suara Kalbar) – Minggu, 21 Februari 2021, adalah peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN). Kegiatan itu digelar setiap tahunya. Ada yang berbeda tahun ini, yang di mana di tengah keprihatihatinan bencana pagebluk Covid-19 melanda dunia, termasuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“HPSN merupakan hari peringatan tauhnan dengan mengusung tema Indonesia Bebas sampah hal ini menjdi motivasi sekaligus cambuk bagi pemerintahan maupun civitas peduli lingkungan,” kata Ketua Kreasi Sungai Putat (KSP) Syamhudi , di Sungai Putat, Kelurahan Siantan Hilir, Kecamatan Pontianak Pontianak Utara, melalui keterangan tertulisnya, Selasa (23/2/2021).
Mantan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Provinsi Kalimantan Barat ini mengingatkan, kondisi terkini linkungan dan pola konsumsi masyarakat menjadi tolak ukurnya apakah semakin membaik atau memburuk. Dengan kondisi seperti ini KSP dalam dua tahun terakhir fokus pada pemanfaatan sisa pakai organik dengan budidaya BSF (black soldier fly) atau Lalat tentara hitam.
“Ini merupakan upaya untuk mengatasi persoalan lingkungan dari sumbernya baik (rumah tangga, pasar dan tempat usaha lainnya),” ucapnya.
Proses pengomposan dengan budidaya BSF jauh lebih efektif selain prosesnya singkat juga larva BSF bisa dimanfaatkan untuk mendukung sektor lainnya seperti budidaya ikan dan peternakan unggas kecil serta pertanian.
“Hal ini yang kami maksud dengan mengubah polusi menjadi solusi menuju perbaikan lingkungan. Dan ketahanan pangan nasional dan dunia. HPSN tentunya momentum untuk siapa saja dan dengan cara apa saja untuk menjaga format siklus alamiah ini,” ungkapnya.
Lelaki yang mendapat penghargaan kategori Komunitas Peduli Sungai dari Kementerian PUPR tahun 2019 ini menegaskan agar berkehidupan kedepannya terus seimbang. Caranya yakni menebar berbuat nyata.
“Tidak ada kata terlambat untuk bergerak. Meski kita sadari bagaimana mana tercemarnya paret, sungai, penuhnya TPA akibat kesadaran yang masih terkubur terhadap hubungan manusia dengan alam atau disebabkan ambisi lainnya. Dan pastinya persolan lingkungan tidak akan selesai hanya dengan jargon-jargon. Tapi, aksi nyata bergerak, dan berbuat,” tutupnya.
Siaran Pers Kreasi Sungai Putat
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now