21 Desa Masih Diisi Wajah Lama Dalam Pilkades Sanggau

Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPM-Pemdes) Kabupaten Sanggau Alian.

Sanggau (Suara Kalbar) – Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPM-Pemdes) Kabupaten Sanggau Alian mengatakan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Serentak gelombang III tahun 2020 di Kabupaten Sanggau telah usai digelar.

“Hasilnya, dari 72 desa yang menyelenggarakan Pilkades, 21 desa masih diisi wajah lama,”katanya.

Adapun 21 Desa tersebut yaitu Desa Kuala Rosan, Desa Sungai Kembayau, Desa Sosok, Desa Engkasan, Desa Kenaman, Desa Tanjung Merpati, Desa Sebuduh, Desa Semuntai.

Kemudian, lanjut dia, Desa Penyaladi, Desa Lintang Pelaman, Desa Sungai Mawang, Desa Kasro Mego, DesaThang Raya, Desa Tebang Benua, Desa Jangkang Benua, Desa Sape, Desa Balai Sebut, Desa Sansat, Desa Bagan Asam, Desa Semanget dan Desa Pala Pasang.

“Jadi di 21 desa ini, kepala desa yang sudah berakhir masa jabatan maju kembali dan terpilih. Sedangkan 51 desa lainnya diisi wajah baru, memang ada kepala desa yang sudah berakhir masa jabatannya namun tidak mencalonkan lagi, tapi rata-rata kepala desa lama mencalonkan diri kembali dan tidak terpilih,” ujar Alian.

Ia menyebut, tahapan rekapitulasi penghitungan suara dan penetapan perolehan suara terbanyak Pilkades di 72 desa sudah dilakukan Panitia Pilkades Tingkat Desa. Hasil pemilihan itu juga sudah disampaikan Panitia Pilkades Tingkat Desa ke BPD.

Namun, menurut Alian, hasil pemilih Pilkades di 72 desa itu belum disampaikan camat ke kabupaten.
“Tim pembina kabupaten masih menunggu laporan secara tertulis dari camat. Laporan itu nanti akan didasari surat camat, berikut menjadi dasar DPM-Pemdes untuk menyampaikan kepada Bupati secara tertulis. Kemudian hasilnya itu akan dibuatkan surat keputusan bupati untuk melakukan penetapan kades terpilih,” jelasnya.

Terkait pelantikan, sesuai jadwal akan dilakukan di Februari 2021. “Kita belum mendapat penjelasan dari pak Bupati. Pada pandemi Covid-19 saat ini, bisa saja dilakukan secara virtual, secara zona atau serentak. Nanti kita lihat kondisinya,” pungkas Alian.