Pondok Pesantren Al-Qomar Mempawah Dapat Program Pembinaan Kemenkes RI
![]() |
| Tim Kemenkes RI yang didampingi Tim Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, Dinas Kesehatan dan PPKB Mempawah, serta Kasi Pontren Kemenag Mempawah, ketika memonitoring Pontren Al-Qomar terkait Program Peningkatan Kualitas Kesehatan Lingkungan di Pesantren, Kamis (17/12/2020). SUARAKALBAR.CO.ID/Ist |
Mempawah (Suara Kalbar) – Pondok Pesantren (Pontren) Al-Qomar,
Desa Kuala Secapah, Kecamatan Mempawah Hilir, menerima Program Peningkatan
Kualitas Kesehatan Lingkungan di Pesantren dari Kementerian Kesehatan RI.
Sebelumnya, Pontren Al-Qomar telah dimonitoring Tim Kemenkes
RI yang didampingi Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat dan Dinas Kesehatan
PPKB Kabupaten Mempawah, Kamis (17/12/2020).
Kepala Seksi Pontren Kantor Kementerian Agama Kabupaten
Mempawah, Mulyadi, mengatakan, program ini bertujuan untuk meningkatkan
perilaku hidup sehat, termasuk pencegahan penularan Covid-19 di pesantren.
Dibentuknya program peningkatan kualitas kesehatan ini
ternyata dilatarbelakangi hasil inspeksi sanitasi di pondok pesantren dalam
kurun waktu 2006-2013.
“Hasil inspeksi tersebut menunjukkan 50% pondok pesantren
tergolong ke dalam kategori “medium” yang berarti 40%-95% faktor berisiko
menimbulkan gangguan kesehatan,” ungkap Mulyadi kepada suarakalbar.co.id, Minggu
(20/12/2020) malam.
Penyakit yang biasa ditemukan di pondok pesantren, umumnya berupa
penyakit kulit, diare, DBD, malaria, ISPA dan TBC.
“Dan yang menjadi
faktor risiko di pesantren adalah masalah sanitasi, ruangan dan bangunan, serta
perilaku masyarakat di pesantren,” cetusnya lagi.
Sementara itu, Kepala Seksi Kesling Kesjaor Dinas Kesehatan
Provinsi Kalbar, Zulkifli, mengatakan, pesantren memiliki potensi besar untuk
ditingkatkan perannya dalam meningkatkan perilaku hidup sehat.
Karenanya, Kementerian Kesehatan RI bekerjasama dengan
Kementerian Agama untuk meningkatkan kualitas kesehatan di pesantren.
“Harapan kami, kedepan pesantren dapat memperbaiki kesehatan
lingkungan. Kalau santri sehat tentu akan berprestasi dan akan menjadi agent of
change di keluarga maupun di masyarakat,” imbuh Zulkifli.
Program tersebut, nantinya diaplikasikan dengan kegiatan
yang dilaksanakan Kelompok Kerja Masyarakat Pondok Pesantren (KKM Pontren). KKM
Pontren ditetapkan dengan surat keputusan dari pimpinan pondok pesantren.
KKM Pontren menyusun Rencana Kerja Masyarakat Pontren (RKM
Pontren) untuk sanitasi difasilitasi sanitarian Puskemas dan fasilitator kabupaten.
“RKM Pontren nantinya akan disahkan oleh pimpinan pondok
pesantren, kepala Puskesmas serta kepala dinas kesehatan kabupaten yang mewakili
bupati,” beber dia.
Selanjutnya, RKM Pontren diusulkan ke Direktorat Kesehatan
Lingkungan Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes RI.
“Untuk menjalankan RKM Pontren itu, Kementerian Kesehatan RI
akan memberikan anggaran sebesar Rp. 75 juta per Pontren,” ucap Zulkifli.
Tahun ini saja, sudah ditetapkan 40 Pontren di 21 provinsi
38 kabupaten/kota untuk mengaplikasikan program Peningkatan Kualitas Kesehatan
Lingkungan tersebut.
Zulkifli lantas kembali menyampakan harapan, adanya program
tersebut dapat menghasilkan perubahan perilaku pada masyarakat di Pontren.
“Dan yang penting, akan terjadi peningkatan akses sarana
sanitasi yang berkualitas dan berkelanjutan, peningkatan pendapatan keluarga dan
dapat mencegah penularan Covid-19,” pungkasnya.
Penulis : Distra
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now





