SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Daerah Mempawah Pembangunan Jembatan Kapuas III di Wajok Hilir Terancam Ditunda, Ganti Rugi Lahan Ditaksir Rp 10 Ribu Per Meter

Pembangunan Jembatan Kapuas III di Wajok Hilir Terancam Ditunda, Ganti Rugi Lahan Ditaksir Rp 10 Ribu Per Meter

Foto Aerial kawasan Desa Wajok Hilir, Kecamatan Jongkat, Kabupaten Mempawah.SUARAKALBAR.CO.ID/Diko Eno

Mempawah (Suara Kalbar) – Pembangunan proyek jembatan Kapuas III di kawasan  Desa Wajok Hilir, Kecamatan Jongkat, Kabupaten Mempawah
terancam ditunda. Pasalnya, harga lahan milik warga desa itu tidak
sesuai dengan tim appraisal yang bertugas menaksir nilai properti di
kawasan tersebut.

Diduga, tanah yang berada dikawasan tersebut hanya ditaksir berkisar Rp 10 Ribu per meter.

Mendengar
hal ini, Kepala Desa Wajok Hilir, Abdul Majid merasa kecewa terhadap
sikap dari tim yang menaksir harga tanah warganya tersebut dengan nilai
tidak wajar. Bahkan letak kawasan desa Wajok Hilir ini bernotabene
daerah industri.

“Kami bertindak atas nama pemerintah desa Wajok
Hilir dan saya selaku Kepala Desa Wajok Hilir sangat-sangat kecewa
dengan apa yang dibuat oleh tim  tim appraisal yang telah memediasikan
harga yang tak sepantas dan tak sewajarnya di daerah Wajok Hilir yang
bernotabene daerah Industri bahkan daerah ini merupakan penyangga
kota,”katanya kepada suarakalbar.co.id, Selasa (29/12/2020).

Majid
menegaskan kepada pihak manapun yang menetapkan harga ganti-rugi lahan milik warga itu untuk kembali dipertimbangkan. Karena, hal tersebut seperti
terkesan tidak memenuhi hak-hak warga dalam proses ganti-rugi lahan
dikawasan itu.

“Tim appraisal atau tim yang manapun mengaku untuk
menetapkan harga ini mohon pertimbangannya agar masyarakat tidak
seperti terkesan dikebiri hak-haknya, agar kedepannya masyarakat yang
tergusur rumahnya juga mempunyai harapan yang mana adanya kegiatan
proses pembangunan jembatan tol 3 ini,”tegasnya.

Pada prinsipnya,
lanjut Majid, masyarakat desa Wajok Hilir terutama yang terdampak
dikawasan itu sangat mendukung penuh dengan adanya kegiatan pembangunan proyek jembatan Kapuas III ini.

“Masyarakat
dalam beberapa pertemuan itu sangat mendukung dan itu ada dokumen
berita acaranya bahwa masyarakat desa Wajok Hilir khususnya yang
terdampak pembangunan itu sangat mendukung,”terangya.

Majid berharap agar permasalahan ini dapat dimediasikan kembali dengan nilai yang wajar untuk memenuhi hak-hak warganya.  

Sebab, menurut Majid jika tak menemukan solusi yang baik, maka dapat menimbulkan wacana yang tidak baik juga untuk masyarakat.

“Namun
adanya akibat permasalahan tindakan dari  appraisal atau pihak manapun
yang saya anggap disini, akan menimbulkan wacana yang tidak bagus buat
masyarakat desa Wajok Hilir ini, ditakutkan adanya tidak kepercayaan
terhadap proyek tol ini yang mereka anggap dan kita anggap ini proyek
abal-abal, memang perencanaan pun tak sesuai apa yang kita
harapkan,”tutupnya.

Penulis : Diko Eno

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan