Aisyiyah Singkawang Dorong Terbentuknya Forum Komunikasi Pemangku Kepentingan Peduli TBC
![]() |
Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Singkawang, Henry Tri Purwati saat memberikan arahan pada pertemuan pemangku kepentingan untuk penguatan komunitas masyarakat peduli TBC Kota Singkawang di Hotel Swiss Bellin, Selasa (22/12/2020). SUARA KALBAR.CO.ID / Hendra |
Singkawang (Suara Kalbar)- Tim Majelis Kesehatan Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Singkawang bersama instansi terkait mendorong terbentuknya Forum Komunikasi Pemangku Kepentingan Untuk Penguatan Komunitas Masyarakat Peduli TBC Kota Singkawang.
Hal ini disampaikan usai pertemuan pemangku kepentingan untuk penguatan komunitas masyarakat peduli TBC Kota Singkawang di Hotel Swiss Bellin, Selasa (22/12/2020).
“Jadi Pimpinan Daerah Aisiyiyah mendapatkan amanah untuk melaksanakan program penanggulangan TBC melalui program TBC Aisyiyah secara terpusat di wilayah sub recipient SR,” ujar Ketua Pengurus Daerah Aisyiyah Kota Singkawang, Henry Tri Purwati.
Dia menjelaskan bahwa program ini mendapatkan Kota Singkawang di lima kabupaten diantaranya Kota Singkawang, Kota Pontianak, Kabupaten Kubu Raya, Mempawah dan Kabupaten Sanggau.
“Alhamdulilah program secara keseluruhan tahun ini terakhir sudah closing beberapa tahun lalu minggu lalu,” jelasnya.
Menurutnya, secara nasional berlanjut 2021 penyelesaian pelaporan program di Singkawang secara data.
“Akan kita lihat detail dari tahun 2017 sampai dengan 2020, sampai closing sudah kita serahkan kepada Kepala Dinas Kesehatan dan sudah kita serahkan apa yang disampaikan Aisyah termasuk capaian-capaian yang sudah kita selesaikan terkait kader TBC, ini yang sangat penting kaitannya adalah bagaimana kita bisa bentuk komunitas TB,” katanya.
Dia menjelaskan komunitas kelurahan sudah membentuk SSR TB Aisyiyah, dan sudah membentuk komunitas TB di Kelurahan Roban yaitu Komunitas TBC Roban Sehat.
“Alhamdulillah sudah dibentuk dengan ringan edukasi kepada masyarakat pendampingan pasien TBC, sosialisasi danpenyuluhan serta pendampingan pasien TBC,” katanya.
Henry mengungkapkan pihaknya sudah memberikan pelatihan 2017 sampai dengan 2019 sudah ada 130 kader yang telah dilatih.
“Kita latih melalui SSR TB, melalui kegiatan SSR ini total kader ada 160 hanya yang sayang kader TB yang ada baru 30 persen yang aktif, tinggal 45 oramg yang aktif,” jelasnya.
Menurutnya, kegiatan pertemuan penguatan pemangku kepentingan penanggulangan TBC di Kota Singkawang.
“Kita membentuk forum komunikasi pemangku kepentingan sudah kita bahas, dan kita sepakat forum ini di SK kan Wali Kota, kami dari Aisyiyah mendorong program kesehatan, seperti kesehatan reproduksi dan gizi termasuk penyakit tidak menular yang sudah mulai menjadi perhatian kita semua,” katanya.
Dia mengatakan masuk dalam program majelis kesehatan, pihaknya akan berkomitmen bersama dan menandatangani komitmen.
“Kita sepakat setelah ini kemudian adanya forum komunikasi tujuannya adalah forum ini akan mengkomomunikasikan penanggulangan TB masih kurang, makanya RAD penanggulangan TBC yang sudah kita dorong 2018 kemarin adanya Perwako RAD penanggulangan TBC,” katanya.
Dia menjelaskan mengedukasi masyarakat akan terus dilaksanakan selain masalah kemiskinan juga ingkungan yang kurang sehat.
“Perumahan tidak sehat, ekonomi yang lemah dan kurangnya pengetahuan bagaimana masyarakat bisa cerdas, menghindari bahaya TBC satu orang terkena TBC bisa menularkan 15-20 orang kegiatan yang penting kader kita ini investigasi kontak,” ujarnya.
Menurutnya, para kader melakukan mobile susfek ini dibawa Puskesmas, kemudian di Puskesmas akan diperiksa lebih lanjut, apakah terkena TBC atau penyakit lainnya.
“Pengobatan TBC sampai saat ini gratis, pemeriksaan di Puskesmas seperti pemeriksaan dahak, rujukannya di rumah sakit dan memang masih adanya stigma di masyarakat dan merasa malu, padahal dalam rangka menyelamatkan,” jelasnya.
Penulis : Tim Liputan
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now