SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda News Susi Susanti: Tunggal Puteri Mulai Terpuruk Sejak Mia Audina Pergi

Susi Susanti: Tunggal Puteri Mulai Terpuruk Sejak Mia Audina Pergi

Legenda bulutangkis Indonesia, Susy Susanti di Fx Sudirman, Senayan, Jakarta, Kamis (7/11/2019) [Suara.com/Arief Apriadi].

Suara Kalbar – Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PBSI, Susi Susanti mengatakan bahwa perginya Mia Audina telah memutus regenerasi tunggal putri bulutangkis di Indonesia dan menyebabkan kemunduran prestasi dari nomor tersebut.

“Saat itu Mia paling muda dan
menonjol, yang lain tersebar. Ternyata Mia dibawa menikah dengan orang
Belanda. Satu generasi hilang dan ini sulit menggantikannya,” kata Susi
di Jakarta, Sabtu (22/8/2020).

Menurut Susi Susanti, yang pernah meraih
medali emas Olimpiade 1992 Barcelona, terputusnya satu generasi emas
menjadi alasan utama tunggal putri pelatnas jadi tak punya sosok
panutan.

Di era Susi Susanti masih berkiprah,
sektor tunggal putri Indonesia sangat ditakuti. Tak hanya karena
dirinya, tapi ada juga sosok Sarwendah Kusumawardhani dan beberapa
tunggal putri lainnya yang juga menonjol.

Namun, setelah era Susi, Indonesia
nyatanya kesulitan menemukan bakat hebat lainnya. Hanya Mia Audina yang
tercatat sempat digadang-gadang jadi pengganti Susi.

Mia, yang sempat masuk tim Uber Indonesia
di usia 14 tahun, memang merupakan talenta luar biasa. Pada usia 17
tahun, dia berhasil meraih medali perak Olimpiade 1996 Atlanta. Dalam
periode 1995-1997 Mia juga sukses tampil konsisten di Piala Dunia,
dengan selalu meraih medali perunggu.

Kehadiran Mia, disebut Susy sempat
menjadi harapan baru di sektor tunggal putri. Namun sayangnya, atlet
kelahiran Jakarta itu memilih pindah kewarganegaraan Belanda usai
menikah.

Meski demikian, Susi Susanti mengatakan saat ini nomor tunggal puteri mulai menunjukkan geliatnya.

“Tiga tahun belakangan ini tunggal di Indonesia mulai naik lagi,” kata Susy.

Kekinian, sektor tunggal putri Indonesia
diisi oleh para atlet muda antara lain Gregoria Mariska Tunjung,
Fitriani, dan Ruselli Hartawan. Namun, performa ketiganya belumlah
menonjol. Gregoria cs masih kesulitan untuk bersaing dengan para tunggal
putri elit dunia.

Sumber : Suara.com, Selengkapnya DISINI

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan