150 Lansia Ikut Membentangkan Bendera Merah Putih
![]() |
| Sebanyak 150 lansia ikut membentangkan daerah merah putih sepanjang 100 meter dalam rangka HUT ke-74 Kemerdekaan Republik Indonesia yang diselenggarakan Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) di Taman Pasir Panjang atau lebih dikenal Pak Lotay, Minggu (16/8/2020). |
Singkawang (Suara Kalbar)- Sebanyak 150 lansia ikut membentangkan bendera merah putih sepanjang 100 meter dalam rangka HUT ke-74 Kemerdekaan Republik Indonesia yang diselenggarakan Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) di Taman Pasir Panjang atau lebih dikenal Pak Lotay, Minggu (16/8/2020).
Hadir dalam kegiatan itu diantaranya Wakil Wali Kota Singkawang, Irwan, para veteran dan para lansia, relawan Lira serta FKPPI Kota Singkawang, Perguruan Silat Susun Sirih serta undangan lainnya.
“Ini kegiatan luar biasa kegiatan ini diinisiasi dan digagas Lumbung inspirasi rakyat Kalbar kepedulian mereka terhadap lansia kepada orangtua yang sudah lansia. Ada pesan yang sangat berarti kita semua, para lansia dalam kondisi negara memprihatinkan ini, kota tetap semangat dan kuat dan bersama-sama bergotong royong saling bahu membahu,” ujar Wakil Wali Kota Singkawang, Irwan.
Dia menjelaskan penghormatan kepada orangtua sebuah adalah sebuah keniscayaan, lewat prilaku menghargai kepentingan orangtua diatas kepentingan kita.”Menjadi budaya Indonesia dengan menghormati secara arif dan bijak masyarakat, dan kita pasti berbuat banyak kemajuan dan pesan ini harus diingat anak-anak muda, dan tua itu keniscayaan sedangkan sehat merupakan investasi kita disaat muda,”jelasnya.
Ditempat yang sama, Ketua Perempuan Lira Kalbar, Syarifah Ida Fitriana mengatakan gagasan diselenggarakan untuk memperingati HUT Kemerdekaan ke-75 Republik Indonesia atau lebih dari seabad.
“Pengibaran bendera ini melibatkan para lansia dengan sukses sebanyak 150 lansia dan terdiri 200 orang Lira dan lainnya dari Singkawang sebanyak 200 orang dan 300 dari Pontianak yang membentangkan merah putih sepanjang 100 meter,”jelasnya.
Syarifah Ida Fitriana mengatakan ada alasan tertentu diundanganya lansia lantaran mereka menyaksikan maju mundurnya Indonesia dan menjadi saksi sejarah.
“Kami yang muda-muda ini membawa bendera merah putih, ibu dan bapak-bapak tadi dibuat sendiri, kita berbagi ada beberapa teman banyak juga yang terlibat, jadi kita berbagi,” jelasnya.
Erika Debora, penjahit bendera mengatakan proses dijahitnya bendera selama empat hari.”Panjangnya dikerjakan serratus meter, kesulitan saat mengerjakan yaitu panjanganya bendera tersebut,”katanya.
Ditempat yang sama, Permaisuri Sultan Pontianak ke VIII, Permaisuri Ratu Laila Perdana Agung memberikan apresiasi atas kegiatan tersebut.
“Syukur Alhamhdulilah kita bisa bebagi kepada lansia, bagaimana mungkin juga bisa seperti beliau bisa berkumpul dengan anak-anak dengan 75 tahun Indonesia merdeka semoga lebih maju,” katanya.
Penulis : Tim Liputan
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now




