Bacakan LKPj di DPRD, Bupati Jember Dicap Sebagai Bupati Gagal Total
![]() |
| Bupati Jember (Jatimnet/Ilustrasi oleh Gilas Audi) |
Jakarta (Suara Kalbar)– Bupati Jember Faida dinobatkan sebagai bupati gagal total
setalah melaporkan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Akhir
Tahun Anggaran 2019 setebal 69 halaman. DPRD Jember memberikan 52
catatan gagal terhadap program Bupati Faida.
Penobatan bupati gagal total
itu dalam rekomendasi DPRD Jember, Jawa Timur, terhadap LKPj. Kata
‘gagal’ terbanyak muncul pada halaman 42, yakni sebanyak enam kali, dan
pada halaman 15 sebanyak empat kali. Bahkan kata ‘gagal’ (‘kegagalan’)
juga ada pada dua kalimat bijak dari John C. Maxwell dan John Powell
yang dicuplik di akhir rekomendasi.
Sementara, kalau dilihat dari
pembagian per bidang, kata ‘gagal’ terbanyak muncul di bidang pendidikan
pada halaman 41 dan 42, yakni sebanyak tujuh kali.
Berikut 7 kata gagal di bidang pendidikan dalam LKPj Bupati Jember:
- Adanya ketimpangan yang tajam
antara angka Harapan Lama Sekolah (HLS) dan Rata-rata Lama Sekolah
(RLS). Ketimpangan yang tajam ini mengambarkan bahwa Pemerintah gagal
dalam kebijakan pada sektor pengembangan SDM. - Kegagalan
pemerintah ini disebabkan pendekatan pendidikan hanya dimaknai dan
berorientasi pada pendidikan formal dan tidak mampu mengatasi pendidikan
untuk kelompok penduduk dewasa ataupun tua yang dulunya putus sekolah
dengan pendekatan pendidikan informal. - Hal ini di sebabkan
karena pemerintah gagal dalam memahami kondisi fasilitas pendidikan yang
beragam, serta karakteristik penduduk yang berbeda d isetiap kecamatan. - Dalam
kebijakan penyediaan sarana pendidikan melalui perbaikan fasilitas
pendidikan pemerintah Kabupaten Jember gagal dalam mendorong updating
data di masing-masing sekolah serta melakukan pengawasan pada kualitas
pembangunan yang dilaksanakan oleh pihak ketiga melalui proyek dinas
pendidikan. - Kegagalan ini berimplikasi banyaknya sekolah yang
kondisinya mengenaskan dan rawan ambruk namun tidak masuk dalam
perhatian dan prioritas pembangunan. - Kebijakan Pemerintah juga
gagal dalam meningkatkan kesejahteran guru non ASN yaitu GTT yang
merupakan bagian komponen pemenuhan rasio guru dan murid. - Kegagalan ini disebabkan karena kebijakan penambahan maupun nasib kesejahteran guru tersentral pada keputusan bupati.
Dominasi
kata ‘gagal’ di atas kata ‘keberhasilan’ ini sudah cukup menunjukkan
bagaimana penilaian parlemen terhadap kinerja Bupati Faida sepanjang
2019. Bahkan pada halaman 54, ditegaskan bahwa: bupati gagal total dalam
merencanakan, merealisasikan program, dan mengalokasikan anggaran dari
pemerintah pusat dan pemerintah daerah provinsi, dalam hal penyediaan
dan pengembangan prasarana dan sarana pertanian; peningkatan partisipasi
masyarakat dalam membangun desa (Kegiatan TMMD dan Jalin Matra); dan
peningkatan daya saing UMKM dan Koperasi.
Kegagalan total ini juga dipertegas
David Handoko Seto, juru bicara DPRD Jember, dalam sidang paripurna di
ruang sidang gedung parlemen setempat, Senin (8/6/2020). “Layak jika
kemudian saya sebut LKPj kali ini ‘Bu Gatot’: Bupati Gagal Total,”
katanya.
Usai sidang paripurna, Bupati Faida menolak menjawab pertanyaan wartawan. Ia memilih masuk ke dalam mobil dinas.
Begitu juga Wakil Bupati Abdul Muqiet Arif. Dia meminta wartawan untuk bertanya kepada Faida.
Sumber : Suara.com
Editor : Diko Eno
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now





