Harga Karet Anjlok Hanya Rp 3 Ribu/Kg di Melawi, Para Penampung Banyak Tutup
![]() |
| Ilustrasi – Petani Karet (int) |
Melawi (Suara Kalbar) – Pandemi Virus Corona (Covid 19) berdampak besar terhadap penurunan harga karet didaerah saat ini.
Seperti yang terjadi di Kabupaten Melawi, Provinsi Kalbar, harga karet anjlok hingga Rp 3 ribu perkilonya dari harga semula dikisaran Rp 8 ribu.
Hal tersebut sontak dikeluhkan para petani karet. Lantaran tidak sebanding dengan kenaikan beberapa harga kebutuhan pokok saat ini.
“Kami sudah bingung mau usaha apa lagi. Harga kulat (karet,red) saja cuma Rp 3 ribu perkilo sekarang. Sedangkan harga Gula sudah na Rp 20 ribu perkilogram,” ungkap Rohmat warga Desa Nanga Kompi Kecamatan Sayan kepada Suara Kalbar.Co.id
Dikatakannya, penurunan harga tersebut dikarenakan para tengkulak atau penampung karet dikampung juga kesulitan dalam menjual karetnya ke kota. Karena penampung besar yang berada di Kota Nanga Pinoh ataupun Pabrik di Pontianak masih membatasi penjualan akibat kondisi pandemi Covid 19 saat ini.
“Jika harga karet terus turun, kami bisa tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan hidup lainnya. Tolong pemerintah segera buat kebijakan. Kami yang dikampung ini sangat merasakan sekali dampaknya,” pintanya.
Hal senada juga disampaikan Erik salah seorang warga Ella Hulu Kecamatan Menukung.
“Sama am, di Ella Hulu harga kulat juga turun drastis. Sekarang tinggal dikisaran 6 ribu jak perkilonya,” bebernya saat dikonfirmasi Suara Kalbar.co.id melalui sambungan telepon, Minggu (5/4/2020).
Bahkan dikatakan Erik, ada beberapa tengkulak di kampung sudah tidak lagi menerima karet dari petani, karena kesulitan dalam menjualnya.
“Ada juga tengkulak yang saat ini setop dulu beli kulat masyarakat. Alasannya, karena dapat informasi bahwa pabrik katanya lagi tidak menerima,” ungkapnya.
Sebagain besar Masyarakat di Desa Ella Hulu juga mengandalkan hidupnya dari menyadap karet untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari hari. Pandemi Virus Corona juga membuat masyarakat ikut merasakan dampak besar dari naiknya kebutuhan pokok saat ini.
“Yang paling dikeluhkan warga yakni naiknya harga gula Pasir yang sudah diharga Rp 20-22ribu perkilogramnya,” timpalnya.
Iapun berharap harga karet bisa kembali naik, mengingat tidak lama lagi akan menyambut bulan suci Ramadhan.
Di Desa karangan Purun, Kecamatan Sayan harga karet juga mengalami penurunan harga. Bahkan hingga ada yang menjual hingga dikisaran Rp 1500 / kg.
“Disini harga karet juga turun harganya. Bahkan jumaat kemarin cuma Rp 1500/kg saja. Tertinggi tengkulak beli Rp 3 ribu/ kg,” ungkap Elmi warga Desa Karangan Purun kepada Suara Kalbar.co.id
Penulis : Dea Kusumah Wardhana
Editor : Dina Wardoyo
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now





