Pasien dalam Pengawasan di Kalbar Bertambah Tiga Orang, Satu di Melawi

Kadinkes Kalbar, dr Harisson MKes

Pontianak (Suara Kalbar) – Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat saat ini sedang merawat sebanyak 15 orang pasien dalam pengawasan (PDP).

Kelima belas orang tersebut saat ini berada diruang isolasi di 8 Rumah Sakit yaitu di RS Soedarso Pontianak 5 orang, RS Abdul Azis Singkawang 2 orang, RS Pemangkat 1 orang, RS Sambas 2 orang, RS Ade Muhammad Djun Sintang 2 orang, RS Anton Soedjarwo Pontianak 1 orang, RS Khartika Husada Pontianak 1 orang dan RSUD Melawi 1 orang.

“Kelima belas orang ini sedang dirawat di ruang isolasi dimasing-masing rumah sakit,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Barat Harisson melalui keterangan pers via whatsapp, Jumat (20/3/2020).

Sebelumnya dijelaskan Harisson untuk PDP di Kalbar sebanyak 12 orang dan per 20 Maret 2020 terdapat tambahan pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 3 pasien.

“Satu orang perempuan 69 Tahun orang Pontianak yang melakukan perjalanan dari Kapuas Hulu pada Tanggal 28 February hingga 1 Maret menghadiri sajadah Fajar undangan pada 13 Maret 2020 oleh Pemda Kapuas Hulu,” jelasnya.

Kemudian pada Tanggal 13 Maret pasien batuk dan pada 20 Maret ke RS Anton Sudjarwo dirontgen mengalami pnemonia berat dan ada gambaran leukopeni gambaran darah pada covid 19.

“Saat ini pasien diruang isolasi Anton Sudjarwo dan memang akan dipindahkan ke RS Soedarso,” tuturnya.

Satu lagi seorang laki-laki berumur 13 Tahun riwayat mondok dari Bogor merupakan anak pesantren dan pulang ke Pontianak pada 15 Maret 2020 dengan keluhan demam nyeri tenggorokan batuk dan hasil rontgen pnemonia dan dirawat di RS Khartika Husada.

“Pasien ketiga seoeang pria 45 Tahun asal Melawi dimana ia melakukan perjalanan ke Kuburaya pada Tanggal 28 February 2020. 10 Maret 2020 die sesak nafas kemudian 11 Maret ke mantri dan dokter tidak ada perubahan dan pada 15 Maret kedokter lagi dan disuruh ke RS. Pada Tanggal 16 Maret sudah dirawat dan pada 20 Maret ditetapkan sebagai PDP dan dirawat di RSUD Melawi,” paparnya.

Penulis  : Dina Wardoyo

Editor    : Diko Eno