Komisi II DPR-RI Terima Aduan Pembebasan Lahan Pelabuhan Kijing
![]() |
Anggota Komisi II DPR-RI, Drs Cornelis, MH.[Suarakalbar/Dian Sastra] |
Mempawah (Suara Kalbar) – Anggota Komisi II DPR-RI, Drs Cornelis, MH, mengaku mendapatkan pengaduan terkait persoalan pembebasan lahan Pelabuhan Kijing di Kecamatan Sungai Kunyit. Legislator PDI Perjuangan itu menyarankan agar permasalahan itu diselesaikan dengan cara berunding.
“Beberapa waktu lalu, saya dapat laporan dari masyarakat tentang kuburan Yayasan Tionghoa yang masuk dalam areal pembebasan lahan Pelabuhan Kijing di Kecamatan Sungai Kunyit. Saya sarankan agar berunding bersama Bupati, BPN serta PT Pelindo,” kata Cornelis saat melaksanakan reses di Kantor Bupati Mempawah.
Bahkan, Mantan Gubernur Kalbar dua periode ini memberikan solusi yang dianggap paling mudah untuk menyelesaikan persoalan tersebut. Caranya, membayar ganti rugi dengan perhitungan per makam.
“Solusi paling mudah pindahkan dengan cara bayar per kuburan. Agar tidak ada lagi mafia tanah. Kita jangan suka berperkara, karena panjang urusannya. Pelabuhan tidak selesai, perkara bertahun-tahun,” tuturnya.
Menurut Anggota Badan Anggaran DPR-RI itu, persoalan lahan di Indonesia berbeda dengan sejumlah negara seperti Tiongkok, Vietnam, Laos dan Thailand. Di luar negeri, ketika pemerintah membutuhkan tanah untuk pembangunan maka bisa langsung digunakan sesuai keperuntukannya.
“Kalau di Indonesia berbeda polanya. Biasanya sudah diberikan hak, malah semau-maunya menindas pemerintah. Sudah disepakati, namun lain lagi ceritanya. Apalagi jika ada provokasi maka tambah rumit,” cecarnya.
Tak hanya itu, masih menurut Cornelis, banyak masyarakat yang hanya melihat dari sudut pandang ekonomi dan hukum. Padahal, permasalahan tanah yang paling utama berkaitan dengan aspek politik, administrasi hingga sosial.
“Saat ini, aspek sosial sudah tidak lagi diperhatikan. Hanya fokus pada aspek ekonomi dan hukum saja. Karena, mereka semua sudah mimpi dapat uang berapa dari lahan tersebut,” tukasnya.
Penulis : Dian Sastra
Editor : Dina Wardoyo
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now