Gubernur Kalbar Ajukan Pemberhentian Sementara Penerbangan Dari dan Menuju Kuala Lumpur
![]() |
| Gubernur Kalbar Sutarmidji Saat Melakukan Pengecekan alat Pendeteksi Suhu Badan Cegah Masuknya Corona di PLBN Aruk. |
Pontianak (Suara Kalbar) – Menyikapi perkembangan penyebaran Covid 19 di berbagai belahan dunia dan di Indonesia, Pemprov Kalimantan Barat memandang bahwa Kalimantan Barat yang memiliki penerbangan Internasional ke dan dari negara seperti Malaysia telah menimbulkan ancaman yang nyata bagi masyarakat di wilayah Kalimantan Barat.
Berdasarkan data resmi yang dirilis WHO pada 12 Maret 2020, di Malaysia telah ada 129 kasus Covid-19 terkonflrmasi. Sementara data Kementerlan Kesehatan Malaysia mencatat 158 kasus terkonfirmasi dan masih terdapat 319 orang menunggu hasil pemeriksaan laboratorium.
Jumlah kasus Ini cenderung semakin bertambah setiap hari, sehingga dengan adanya penerbangan internasional langsung dan Malaysia ke Pontianak telah menetapkan faktor risiko dan sugesti negatif di masyarakat Kalimantan Barat.
Terkait akan hal itu, Gubernur Kalbar Sutarmidji mengeluarkan surat pengajuan ke Kementrian Perhubungan untuk menghentikan sementara penerbangan dari dan menuju Kuala Lumpur melalui Bandara Supadio Pontianak.
Hal tersebut disampaikan Plt Karo Administrasi Pimpinan Pemprov Kalbar Windy Prihastari.
“Surat tersebut diajukan Gubernur Kalbar ke Kementrian Perhubungan dalam mengantisipasi masuknya Corona ke Kalbar,” ungkap Windy kepada suarakalbar.co.id, Jumat (13/3/2020).
Dalam surat tersebut dijelaskan Windy bahwa Bandara Internasional Supadio sekarang melayani penerbangan langsung Pontianak Kuching setiap hari sebanyak 2 kedatangan dan 2 keberangkatan. Sedangkan penerbangan Pontianak Kuala Lumpur setiap hari aktif sebanyak masing-masing 1 kali kedatangan dan keberangkatan.
Selama periode tahun 2019 di Bandara Supadio tercatat sebanyak 1.101 kedatangan internasional dengan 109.388 penumpang, dan sebanyak 1.088 keberangkatan internasuonal dengan 110.155 penumpang.
Total pergerakan pesawat 2.189 kali dengan 219.543 penumpang. Selama periode Januari Februari 2020 tercatat sebanyak 181 kedatangan internasional dengan 17.171 penumpang, dan sebanyak 182 keberangkatan internasionaI dengan 16.379 penumpang. Total pergerakan pesawat periode Januari Februari 2020 adalah 363 kali dengan 33.547 penumpang.
“Atas dasar pertimbangan bahwa sebagian besar penumpang yang melakukan mobilitas tersebut adalah warga Kalimantan Barat, maka dengan ini Pemprov Kalbar mengusulkan kepada Menteri Perhubungan RI untuk menghentikan sementara penerbangan langsung internasional rute Pontianak Kuchlng (PP) dan Pontianak Kuala Lumpur (PP) sebagaimana telah diterapkan pada rute dari dan ke China,” paparnya.
Windy menambahkan usulan Gubernur Kalbar tersebut dilakukan mengantisipasi sebelum situasi semakin memburuk.
Penulis : Dina Wardoyo
Editor : Hendra
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now





