SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda News Dewan Pertanyakan Sistem Penilaian Tes Tertulis Pilkades Melawi

Dewan Pertanyakan Sistem Penilaian Tes Tertulis Pilkades Melawi

Widya Rima.[Ist]

Melawi (Suara kalbar)- Membludaknya para bakal calon kepala desa yang mendaftar di gelaran Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) tahun 2020.

Membuat pemerintah Kabupaten Melawi melalui pihak panitia kabupaten akan mengadakan uji tes tertulis bagi para bakal calon tersebut pada tanggal 17 Maret 2020 mendatang.

Terutama bagi desa yang lebih dari lima bakal calon yang mendaftar.

Ketua komisi 1 DPRD Kabupaten Melawi, Widya Rima mempertanyakan tujuan dilaksanakannya test tertulis tersebut. Karena menurutnya sistem penilaiannya masih jadi pertanyaan.

“Apakah yang ingin di nilai kompetensi nya. Ini harus jelas,” tanya praktisi asal PKS ini ditemui Suarakalbar.co.id, Minggu (8/3/2020).

Menurutnya tidak adil rasanya jika uji tes tertulis hanya dilakukan bagi desa yang lebih dari lima bakal calon yang mendaftar saja. Namun seharusnya dilakukan secara keseluruhan di 111 desa.

Karena Mereka sama sama mengurus persyaratan administrasi, tapi gugur di test. sedangkan yang di bawah lima calon tidak di test

“Apakah bisa di jamin juga kalau kurang dari 5 calon sudah di nyata kan tidak di test,menjamin kompetensinya. Rasanya tidak adil,” timpal widya.

Dan pada akhirnya, menurutnya ukuran layak atau tidak dalam demokrasi pilkades ialah yang memiliki partisipan terbanyak.

“Yang patut di pertanyakan.tujuan di laksanakan test itu. Sehingga memunculkan dugaan dugaan yang tidak tidak sebagimana di sampaikan para bacades ke komisi 1 belum lama ini,” bebernya.

 Jika bicara test kompetensi dengan pemilihan tak dapat kita tarik garis lurus. Sebab menurutnya penentuan nya sebuah demokrasi dengan pemilihan yang akan menang dan yang akan di nilai layak adalah mereka yang di pilih suara terbanyak dan bukan ada jaminan kompetensi akan berbanding sama dengan hasil pemilihan.

“Tak ada gunanya di lakukan test…terkait dengan hal ini perlu di pertimbangkan dengan matang sehingga apa yang di hasil tidak memuncul kecurigaan dan Anasir Anasir baru,” katanya.

 Kemudian ukuran yang layak atau tidak dalam test, apakah seperti Pasing grade.

“Tidak ada barometer yang jelas jika tes di lakukan. Yang di nyatakan layak atau tidak jika ditentukan melalui mekanis test itu,” ujar anggota dewan tiga periode ini.

Ia mencontohkan uji tertulis pada test PNS jelas. Dan nilai peserta bisa langsung keluar dan pasing grade juga jelas. Sehingga seluruh peserta mengetahuinya langsung.

” Sekarang penilaiannya yang ingin kita ketahui terbuka atau tertutup.sehingga menjamin hasil test betul betul murni tak ada intervensi dari pihak mana pun,” tandasnya.

Penulis : Dea Kusumah Wardhana

Editor    : Diko Eno

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan