SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda News Panitia Imlek dan CGM Harap CGM Singkawang Masuk UNESCO

Panitia Imlek dan CGM Harap CGM Singkawang Masuk UNESCO

Ketua Harian Panitia Imlek dan Cap Go Meh Kota Singkawang, Tjhai Leonardi harap Cap Go Meh masuk UNESCO lantaran satu-satunya aset kebudayaan di dunia yang ada di Kota Singkawang

Singkawang (Suara Kalbar)-  Ketua Harian Panitia Imlek dan Cap Go Meh Kota Singkawang, Tjhai Leonardi berharap pawai tatung pada Festival Imlek dan Cap Go Meh bisa masuk dalam UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization).

“Kita harapkan Cap Go Meh masuk UNESCO, karena CGM di Kota Singkawang ini terbesar di dunia dan ada juga tatung dari Malaysia ikut, jadi ini bisa dikatakan  pertukaran budaya antar bangsa,” ujar Ketua Harian Panitia Imlek dan Cap Go Meh Kota Singkawang, Tjhai Leonardi saat diwawancara di Stadion Kridasana tempat berlangsungnya Festival Imlek dan Cap Go Meh, Senin (3/2/2020).

Menurutnya bahwa Cap Go Meh di Kota Singkawang yang didalamnya digelar pawai tatung merupakan aset dunia dan hanya ada di Kota Singkawang saja.

Lantaran menjadi aset dunia dan menjadi festival kebudayaan terbesar, maka Panitia Imlek dan Cap Go Meh bersiap-siap untuk menyambut wisatawan mulai dari wisatawan lokal hingga manca negara,  dan bahkan orang nomor satu di negeri ini, Presiden RI Joko Widodo direncanakan akan hadir dan membuka pawai tatung pada Cap Go Meh tahun ini.

“Kita tetap mengharapkan Bapak Presiden Joko Widodo bisa hadir, dan kita tunggu beliau untuk membuka Cap Go Meh kali ini,” katanya.

Melalui kegiatan kebudayaan Festival Imlek dan Cap Go Meh, kata Tjhai Leonardi dengan mengangkat tema untuk persatukan bangsa. “Kita tetap mempertahankan kota tertoleransi dan ini budaya yang juga kita kolaborasikan dengan budaya yang lain, agar seindah dan semenarik mungkin,” ujarnya.

Tidak hanya itu saja, kemeriahan Festival Imlek dan Cap Go Meh 2571 atau 2020 Masehi kali ini dimeriahkan juga dengan pawai lampion yang akan diselengarakan mobil hias lampion pada Kamis (6/2/2020) malam dan dilanjutkan dengan pawai tatung pada Sabtu (8/2/2020) pagi hingga menjelang siang hari.

Tjhai Leonardi mengatakan bahwa saat ini Kota Singkawang aman untuk dikunjungi. “Jadi tidak terpengaruh di Kota Singkawang, dan coba kita lihat masyarakat yang datang ke sini, mereka tidak pakai tutup hidung,” katanya.

Namun semuanya itu, pihaknya menyerahkan kepada pemerintah, lantaran pemerintah yang lebih tahu mana yang baiknya, Tjhai Leonardi meyakini bahwa Festival Imlek dan Cap Go Meh tahun ini lebih meriah, apalagi banyaknya acara yang digelar di Stadion Kridasana.

Alasan Tjhai Leonardi melihat meriahnya Festival Imlek dan Cap Go Meh tahun ini lebih meriah, lantaran pihaknya mendapatkan informasi bahwa hotel di Kota Singkawang sudah penuh semuanya, hanya beberapa hotel yang memang ada yang belum full booking atau direservasi.

Penulis : Gusti

Editor : Hendra

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan