Anggaran Rp. 1,4 M untuk Saber 24?Ini Kata Paolus Hadi
![]() |
| Rapat koordinasi Pengendalian dan Penanggulangan Rabies dan Rencana Aksi Sanggau Bebas Rabies Tahun 2024 (Saber 24) di Ruang Rapat Lantai I Kantor Bupati Sanggau, Selasa (21/1/20). |
Sanggau (Suara Kalbar) – Pemkab Sanggau mengelar Rapat koordinasi Pengendalian dan Penanggulangan Rabies dan Rencana Aksi Sanggau Bebas Rabies Tahun 2024 (Saber 24) di Ruang Rapat Lantai I Kantor Bupati Sanggau, Selasa (21/1/20).
Bupati Sanggau Paolus Hadi mengatakan bahwa Pemkab Sanggau menyiapkan anggaran Rp1,4 Milyar yang bersumber dari APBD tahun anggaran 2020.
“Dana ini mungkin paling besar di Kalbar jika dibandingkan Kabupaten lain. Ini wujud keseriusan Pemkab Sanggau dalam mengatasi rabies,” kata Paolus Hadi.
Dikatakannya, anggaran Rp1,4M itu dipastikan tidak cukup. Oleh karena itu, Pemkab Sanggau berharap bantuan Pemerintah Provinsi Kalbar dan Kementerian Pertanian serta pihak swasta melalui dana CSR.
“Dan saya minta camat agar bisa melibatkan rekan kerja kita di bawah supaya persoalan ini dapat kita tuntaskan bersama,” ujar Bupati.
Untuk Menuju Sanggau bebas rabies tahun 2024, Pemkab Sanggau akan mengambil langkah penanganan dengan cara SMS yaitu serentak, massif dan seluruhnya.
“Serentak, artinya vaksinasi dilakukan dalam satu waktu atau bersamaan, Massif, vaksinasi yang dilakukan dengan melibatkan semua pihak dan Seluruhnya, adalah vaksinasi dilakukan pada seluruh populasi Hewan Penular Rabies (HPR) di Kabupaten Sanggau tanpa terkecuali,”jelas Paolus.
Untuk itu, Bupati berharap semua pihak dapat terlibat dalam menangani rabies ini dan untuk tim yang akan di-SK-kan betul-betul bekerja.
“Semua kita harus terlibat, baik itu pengusaha, Ormas, pecinta binatang, para tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh pemuda, dan lain sebagainya. Pokoknya ngomong jak terus. Kita ingatkan bahaya rabies itu,” ujarnya.
Sementara itu, ditemui usai Rakor, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan (Bunnak) Kabupaten Sanggau Syafriansyah mengatakan, angka rabies di Kabupaten Sanggau dari tahun 2000-2019 cukup tinggi. Khusus pada tahun 2019 ada 8 korban meninggal dunia.
Oleh karena itu, Rakor yang digelar ini, untuk menyampaikan kepada semua pihak bahwa rabies ini berbahaya, Penanggulangannya sangat penting, tidak bisa dilakukan sendiri oleh pemerintah saja, maka kita libatkan berbagai pihak.
“Maka muncullah program pak Bupati Saber 24 yang melibatkan semua pihak,” ujar Syafriansyah.
Sebelumnya, menurut dia, penanganan rabies dilakukan secara reaktif, ketika ada kejadian atau laporan baru dilakukan vaksinasi.
“Tapi tahun ini kita lakukan vaksinasi terlebih dahulu. Karena tenaga kita kurang, kita akan mulai dengan sosialisasi. Setelah itu, kita akan latih para vaksinator,” tutup Syafriansyah.
Hadir dalam Rakor tersebut, perwakilan Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian RI drh Arif Hukmi, Kadis PPKH Provinsi Kalbar H Muhammad Munsif, Dandim 1204/ Sanggau Letkol Inf Gede Setiawan, Kajari Sanggau Tengku Firdaus, Kabag Sumda Polres Sanggau AKP Suparwoto didampingi Kasubag Log Polres Sanggau Iptu Nana Supriyatna.
Hadir pula Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Sanggau Yeremias Marsilinus, Karantina Entikong Yongki, camat se-Kabupaten Sanggau, tokoh masyarakat dari MABM dan DAD Kabupaten Sanggau dan pimpinan OPD di lingkungan Pemkab Sanggau.
Penulis : Darman
Editor : Diko Eno
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now




