SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda News Rawan Amblas, Warga Sayung Minta Pemerintah Bangun Bronjong Dijalur Sungai Benuang Bengkayang

Rawan Amblas, Warga Sayung Minta Pemerintah Bangun Bronjong Dijalur Sungai Benuang Bengkayang

Warga pinta  Pemerintah bangun Bronjong agar mengantisipasi abrasi.[suarakalbar/Nadi]

Bengkayang (Suara Kalbar) – Warga Dusun Sayung ,Desa Dharma Bhakti, Kecamatan Teriak,  Kabupaten Bengkayang yang tinggal di permukiman bantaran sungai Benuang meminta Pemerintah agar membangun bronjong untuk antisipasi abrasi.

Pasalnya jika tidak dibronjong sejumlah warga khawatir rumah mereka bisa berpotensi amblas akibat terkikis abrasi.

Menurut Mira, salah seorang warga Dusun Sayung mengungkapkan, bencana banjir berpotensi akan mengakibatkan abrasi terutama saat ini sedang musim hujan.

Datangnya banjir saat musim hujan mengancam keselamatan sejumlah bangunan rumah warga yang berdiri disekitar bantaran Sungai Benuang di Dusun Sayung Desa Dharma Bhakti Kecamatan Teriak Kabupaten Bengkayang.

Warga pinta  Pemerintah bangun Bronjong agar mengantisipasi abrasi.[suarakalbar/Nadi]

Karena rumah yang dibangun warga dengan sungai hanya berjarak sekitar 2 hingga 3 meter saja dari Sungai Benuang.

Mira katakan , rumah milik mereka sudah biasa dan kerap menjadi langganan banjir jika musim hujan karena banjir terkadang ketinggiannya menutupi badan jalan dari arah Dusun Sayung menuju ke arah kantor Kecamatan Teriak.

Adapun pemicu banjir adalah akibat abrasi karena hampir disepanjang rumah warga yang berada dibantaran sungai tidak lagi memiliki penahan untuk antisipasi abrasi.

Banjir terjadi hampir setiap tahun, namun yang sudah mulai parah akibat adanya tumpukan sampah yang tertahan jembatan banjir hingga meluber ke jalan raya pada tiga tahun terakhir.

” Tahun 2017 ada sekali banjir besar, tahun 2018 juga sekali. Namun tahun 2019 ini sudah ada tiga kali kejadian banjir,” jelasnya.

“Oleh karena itu kami berharap Pemerintah Kabupaten Bengkayang segera memperhatikan hal tersebut, salah satunya yakni dengan membangun bronjong sebagai penahan abrasi diperpanjang jalur sungai Benuang,” harap Mira.

Sementara Itu, seorang warga Marta juga mengeluhkan kejadian banjir yang berasal dari Sungai Benuang yang sering menghanyutkan hewan peliharaan.

“Jika terjadi banjir di sepanjang sungai Benuang, juga menyebabkan hewan ternak hanyut terbawa arus banjir. Hewan ternak itu seperti ayam, babi dan bahkan anjing juga kerap terseret banjir hingga mati,” ucap Marta.

Penulis : Nadi

Editor : Diko Eno

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan