SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda News Warga Sekadau Manfaatkan Lahan dengan Tanam Semangka

Warga Sekadau Manfaatkan Lahan dengan Tanam Semangka

Ipnu Fauzin dan Surono saat menunjukan buah semangka hasil panen [SuaraKalbar/Kundori]

Sekadau (Suara Kalbar) – Menjadi inspirasi bagi masyarakat petani sawit di Kalimantan Barat. Sambil menunggu lima tahun panen sawit perdana. Lahan bisa dimanfatkan tumpang sari dengan tanaman lain seperti buah semangka.

Hal ini seperti dilakukan seorang petani di Kabupetan Sekadau, Ibnu Fauzin dan bermitra kerja dengan Surono memanfatkan lahan disela tanaman sawit dengan semangka dan hasilnya luar biasa sekali panen mencapai 5 ton.

“Kita mencoba memaksimalkan lahan kebun yang menunggu 5 tahun belum ada hasil, maka ditanam semngka setidaknyaa 2 bulan sekali panen,”ujar Ipnu Fauzin saat panen semangka di kebun Desa Sidap Kecamatan Sekadau Hulu, Minggu (24/11/2019).

Menurutnya, penanaman semangka dilakukan secara bertahap. Sehingga sekali panen sebanyak 5 ton bisa langsung dipasok ke pasaran untuk kebutuhan lokal Kabupaten Sekadau.

“Jadi sekali panen langsung kita lempar dipasar langsung habis.  Jika tanam banyak akan terkendala pemasaran karena buah banjir. Kadang juga ada buah semangka dari luar Sekadau,”kata Ibnu yang juga Sekretaris Paguyuban Jawa Kabupaten Sekadau ini.

Buah semangka siap dipasarkan

Sehingga panen sejak tanam sekitar 58 hari atau dua bulan memproduksi hasil panen sekitar 5-6 ton. Untuk harga semangka ditingkat tengkulak dijual Rp.5.500 ribu perkilogram. Asumsikan kalau harga Rp5000 saja berarti menghasilkan Rp25 juta.

“Harapan yang memiliki kebun sawit dengan sistem tumpang sari akan lebih baik dalam perawatan kebun.gulma diantara gawangan sawit tidak perlu disemprot karena sudah di tumbuhi semangka, dan pupuk kebun semangka bisa membantu kesuburan sawit juga,”ungkap Ibnu.

Sementara Surono selaku penanam semangka menuturkan, dengan eksperimen yang ia lakukan dengan bercocok tanam tumpang sari di lahan kebun sawit bisa menghasilkan semangka yang bagus

“Selama 55 hari kita panen, kalau sampai 2 bulan diangkut biasa akan pecah buahnya. Jadi sejak tanam 58 hari dan dihari 55 kita sudah panen. Untuk berat biasa dari 3 sampai belasan kilogram satu buah,”

Penulis: Kundori

Editor: Eko Susanto

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan