SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda News Wiranto Diincar Teroris Sejak 22 Mei, Ancaman Pembunuhan Jadi Nyata

Wiranto Diincar Teroris Sejak 22 Mei, Ancaman Pembunuhan Jadi Nyata

Wiranto ditusuk.

Jakarta (Suara Kalbar)- Bak petir di siang bolong, Kamis (10/10/2019),
publik dikejutkan oleh peristiwa penusukan terhadap Menkopolhukam Wiranto di
alun-alun Menes, Kabupaten Pandeglang, Banten.

Wiranto yang mengenakan batik hijau lengan panjang dan mengenakan peci,
sedang bersalaman dengan petugas kepolisian yang berdiri di hadapannya untuk
menyambut.

Di belakang polisi tersebut berdiri seorang pria tak dikenal berkemeja hitam
dan bercelana panjang putih, dan langsung membalikkan badan sejajar dengan
Wiranto dan menghunuskan pisau ke perut Wiranto.

Wiranto tampak terhuyung dan jatuh di sekitar kerumunan sejumlah orang yang
menyambut dan sedang memfoto.

Wiranto terjatuh!

Ada juga foto yang tersebar menggambarkan Wiranto dengan perban menutupi
luka di perut bagian kirinya sedang diangkut dengan tandu di rumah sakit.

Dikabarkan Wiranto dirawat di RSUD setempat.

Sementara penusuknya sudah diamankan oleh pihak berwajib. Terdapat foto yang
memperlihatkan wajah terduga penusuk yang duduk di lantai sembari kakinya
selonjoran dan dengan tangan terikat.

Penusukan atas Wiranto ini menjadi bukti nyata bahwa ancaman pembunuhan
terhadap sejumlah pejabat negara, benar adanya.

Wiranto dalam jumpa pers di Media Center Kemenkopolhukam pada 28 Mei lalu
menyebutkan bahwa ada ancaman pembunuhan terhadap empat pejabat negara, yakni
terhadap dirinya, lalu terhadap Luhut B Panjaitan (Menko Kemaritiman), Budi
Gunawan (Kepala BIN), dan Gories Mere (Stafsus Presiden bidang intelijen dan
keamanan).

Mantan Panglima ABRI itu juga menyebutkan tidak hanya empat pejabat negara
yang mendapatkan ancaman untuk dibunuh, melainkan ada pejabat lain yang
mendapatkan ancaman serupa.

“Memang yang diancam tidak hanya empat orang, ada pejabat-pejabat lain
yang juga diancam seperti yang saya alami. Tapi, saya kira, kita tidak perlu
surut dengan ancaman itu,” kata Wiranto saat itu.

Saat itu publik sedang digemparkan dengan pengungkapan dari Polri dan pihak
intelejen yang berhasil meringkus enam tersangka pemilik senjata api, yaitu HK
alias Iwan, AZ, IR, TJ, AD, dan seorang wanita berinisial AF alias Fifi.

Mereka merupakan kelompok ketiga yang sebelumnya disebut-sebut menunggangi
aksi massa pada 21-22 Mei di Jakarta. Seluruhnya ditangkap secara estafet di
wilayah Jakarta, Bogor, dan Bandara Soekarno-Hatta, pada 21 dan 24 Mei 2019.

Saat itu Wiranto dan pejabat lainnya akan tetap teguh dalam menegakkan
kebenaran dan menegakkan keamanan nasional.

“Memang rencana pembunuhan kepada pejabat itu, kan, ditujukan atau
dimaksud untuk memberikan rasa takut agar pejabat yang bersangkutan kemudian
mengurangi aktivitasnya, lemah. Tetapi kita tidak seperti itu,” ujar
Wiranto menegaskan.

Mantan Ketua Umum Partai Hanura itu menambahkan, meskipun ada ancaman
pembunuhan atas dirinta dan sejumlah pejabat lainnya, dia akan tetap bekerja
keras sesuai dengan prosedur yang ada.

“Orientasi kami adalah mengamankan keselamatan negara,” kata
Wiranto.

Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian juga mengungkapkan soal ancaman
pembunuhan terhadap sejumlah pejabat negara itu.

Dasar yang digunakan dalam pengungkapan ancaman pembunuhan itu adalah dari
berita acara pemeriksaan terhadap para tersangka yang ditahan polisi.

“Dasar kami sebenarnya hanya BAP yang resmi. Hasil pemeriksaan para
tersangka yang sudah kita tangkap. Jadi bukan informasi intelijen,” kata
Kapolri bersama Menkopolhukam, saat itu.

Sedangkan satu pemimpin lembaga survei yang juga menjadi target pembunuhan,
Kapolri enggan menyebutkannya.

Menurut Kapolri, setelah mendapatkan laporan adanya rencana pembunuhan
kepada para tokoh nasional yang juga pejabat negara serta satu pimpinan lembaga
survei, pihaknya langsung memberikan pengamanan dan pengawalan kepada yang
bersangkutan.

“Ini para pelakunya yang disuruh untuk melakukan eksekusi sudah
ditangkap,” katanya lagi.

Kini ancaman itu menjadi nyata dengan penusukan atas Wiranto di Pandeglang.

Ketika ancaman pembunuhan itu diungkapkan pada Mei lalu, ada isu yang
menyebutkan bahwa informasi itu hanya rekayasa.

Kapolri menepis isu itu. Tito menegaskan kerja penyidik bisa
dipertanggungjawabkan.

“Saya ingin klarifikasi lagi karena adanya mulai ada isu-isu yang
menyatakan bahwa penangkapan-penangkapan yang kita lakukan berkaitan dengan
senjata, kemudian keterangan pers dari Kadiv Humas Polri dan Kapuspen TNI,
adanya rencana pembunuhan itu rekayasa,” kata Kapolri  Tito.

Menkopolhukam Wiranto dikabarkan masuk IGD RSUD Berkah Pandeglang, bersama
Kapolsek dan salah satu ajudannya, di Pandeglang.

Suasana di RUD Berkah Pandeglang saat ini ramai dikunjungi warga yang ingin
menyaksikan keadaan saat ini. Selain itu puluhan aparat kepolisian juga
berjaga-jaga di sekitar RSUD Pandeglang.

Belum ada pihak terkait yang bisa dikonfirmasi atau memberikan keterangan
terkait kejadian penusukan yang dialami Menkopolhukam Wiranto usia peresmian
gedung Mathlaul Anwar di Menes Pandeglang.

Sumber : suara.com [jaringan Suara Kalbar]

Editor : Diko Eno

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan