Jarot Hadiri Ekspos RDTR di Sintang
![]() |
| Bupati Sintang Jarot Winarno menghadiri Ekspos Rencana Denah Tata Ruang (RDTR) di Pendopo Bupati Sintang.[suarakalbar/Ist] |
Sintang (Suara Kalbar)- Bupati Sintang Jarot Winarno menghadiri Ekspos Rencana Denah
Tata Ruang (RDTR) di Pendopo Bupati Sintang, Selasa (01/10). Maksud dari
kegiatan ini adalah Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) sebagai pedoman
pelaksanaan program pembangunan kawasan pusat pertumbuhan dan pengembangan
kawasan Kota Sintang sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKW), sekaligus menjadi
kawasan strategis perkotaan dan kawasan prioritas.
Adapun tujuan dari kegiatan tersebut yaitu untuk menjaga
konsistensi pembangunan dan keserasian perkembangan kawasan strategis dengan
RTRW Kabupaten.
“Terciptanya keselarasan, keserasian dan keefisiensian antar
kegiatan; Terwujudnya struktur dan pola ruang kawasan yang sesuai dengan
kondisi fisik dan aspek-aspek pendukung lainnya.
Dan tersusunnya pedoman bagi instansi-instansi terkait
penyusunan zonasi dalam rencana tata ruang kawasan perkotaan, rencana taga
bangunan dan lingkungan serta perizinan kesesuaian pemanfaatan bangunan dan
penggunaan lahan,” Kata Jarot di sela sela kegiatan.
Dijelaskan Jarot bahwa Penataan Bagian Wilayah Perencanaan
(BWP) dibagi menjadi 3 Sub BWP, yaitu Sub BWP A, Sub BWP B dan Sub BWP C. Sub
BWP A direncanakan menampung kegiatan utama berupa pusat pemukiman, cagar
budaya dan, perdagangan dan jasa.
Sub BWP B direncanakan menampung kegiatan utama berupa
permukiman, perdagangan dan jasa, transportasi/pelayanan transportasi dan RTH.
Sub BWP C direncanakan menampung kegiatan utama berupa pusat pemerintahan,
perkantoran, perdagangan dan jasa, eko wisata, permukiman, serta pertahanan dan
keamanan, konservasi dan RTH.
Diharapkan dengan penataan BWP menjadi 3 sub BWP dapat
menghidupkan kembali peradaban tepi sungai untuk menjaga keseimbangan ekologi
sungai dengan memanfaatkan sempadan sungai tetap terjaga sebagai ruang terbuka
hijau berbasis waterfront city.
Pada kesempatan ini disampaikan juga beberapa isu permasalahan
yang terkait angka kemiskinan yang masih tinggi, penyelenggaraan listrik yang
belum maksimal, belum ada sinergi antara kehutanan dan pertanian, alih fungsi
lahan pertanian untuk pembangunan, perkembangan kota yang tidak terkendali dan
arahan pengembangan kota belum jelas dan tertata.
Tak hanya itu, Hasil kajian Kajian Lingkungan Hidup
Strategis (KLHS) Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) yaitu peningkatan fungsi
jaringan kalan (Jl. Y.C. Oevang Oeray, Jl. Lintas Melawi dan Jl. MT. Haryono)
arteri primer internal kota; pengembangan, pemanfaatan dan pengendalian zona
perumahan perkotaan kepadatan tinggi; dan Sub BWP Prioritas Pengembangan Zona
Perdagangan dan Jasa.
Turut hadir pada kegiatan ini jajaran dinas Tata Ruang,
Bappeda, Prof. Dr. Junun Sartohadi, M.Sc selaku Pakar Geomorfologi UGM dan
Pusat Studi Bencana Alam UGM.
Penulis : Hms
Editor : Diko Eno
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now





