Bupati Sintang Tutup Liga Santri Nusantara 2019
![]() |
| Bupati Sintang, Jarot Winarno.[suarakalbar/Ist] |
Sintang (Suara Kalbar)- Bupati Sintang, Jarot Winarno,
menutup rangkaian kegiatan turnamen sepakbola Liga Santri Nusantara, sub region
wilayah timur Kalimantan Barat, yang dilaksanakan di Stadion Baning Sintang,
pada hari Sabtu, (5/10/2019).
Hadir pula pada kesempatan tersebut, Ketua KONI Sintang, M.
Chomain Wahab, didampingi juga oleh Wakil Ketua PSSI Kabupaten Sintang, Martin
Sunarya Putra.
Sebelum menutup turnamen sepakbola, Bupati Sintang bersama
Ketua KONI dan Wakil Ketua PSSI Kabupaten Sintang menonton laga final Liga
Santri Nusantara yang mempertemukan antara kesebelasan Darul Ma’arif melawan
Nurul Ma’arif, pada pertandingan babak pertama tidak menghasilkan gol bagi
kedua kesebelasan, namun pada babak kedua, Pondok Pesantren Darul Ma’arif
berhasil membobol gawang Nurul Ma’arif, dan skor berubah 1-0 hingga akhir
babak, sehingga Pondok Pesantren Darul Ma’arif Sintang meraih kemenangan dengan
skor 1 dan 0 untuk Nurul Ma’arif.
Dalam sambutannya, Bupati Sintang, Jarot Winarno mengatakan
bahwa dengan berolahraga maka badan menjadi sehat, jiwa juga menjadi kuat.
“Didalam badan yang sehat terdapat jiwa
yang kuat, kalau ingin ngajinya enak, sholawatnya supaya enak, badan kalian
harus sehat, nah ini merupakan salah satu kegiatan untuk menyehatkan badan bagi
anak santri,” kata Bupati Sintang.
Masih kata Bupati Sintang berharap dengan jiwa yang sehat
dan kuat, akan menjadikan manusia yang sehat dan siap menjadi generasi emas
2045.
“Anak santri main bola adalah bagian dari revolusi mental, sehingga
insyallah kalian semua akan diletakkan harapan menjadi generasi emas 2045, yang
dimana negara akan mencapai masa keemasannya, sehingga dibutuhkan
manusia-manusia yang sehat badannya juga kuat jiwanya,” harapnya.
Terkait dengan generasi milenial saat ini, Jarot mengingatkan
para santri untuk menggunakan teknologi yang positif.
“Survei menunjukkan bahwa
anak milenial saat ini membagi waktu 20% untuk keluarga, 80% nya itu untuk HP,
usia-usia kalian ini terpaku dengan gadget, tentunya kalau teknologi
dimanfaatkan hal-hal positif tidak menjadi masalah, seperti mengaji melalui
teknologi HP, kan ada aplikasi Al-Quran di HP,” ucapnya.
Memaknai pertandingan sepakbola, Jarot mengungkapkan bahwa
olahraga merupakan ungkapan rasa kegembiraan.
“Olahraga itu selain menyehatkan
badan, juga menggambarkan suatu kegembiraan, kalian semuanya bergembira, nah
untuk yang menang, selamat bergembira, yang kalah jangan kecewa,” ungkapnya.
Jarot optimis, tahun depan akan membuat liga Santri
Nusantara yang lebih meriah lagi.
“Tadi saya omong-omong dengan pengurus PSSI,
tahun depan kita akan bikin pertandingan Liga Santri Nusantara, nah tahun depan
itu kita buatkan antar SMP, SMA, jadi anak MTS dan anak ALIYAH juga bisa ikut
serta, kita coba buatkan total hadiahnya 25 juta rupiah,”tambahnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana, Anas Mas’ud
mengatakan bahwa kegiatan Liga Santri Nusantara ini merupakan kegiatan atas
dasar inisiatif para santri yang ada di Pondok Pesantren di Kabupaten Sintang.
“Jadi ini merupakan kegiatan turnamen sepakbola antar pondok pesantren, dengan
jumlah tim yang mengikuti kegiatan sebanyak 6 tim, 4 tim dari Pondok pesantren,
2 tim dari Madrasah Aliyah di Sintang,” ujar Anas Mas’ud.
Masih kata Ketua Panitia, bahwa kegiatan Liga Santri
Nusantara ini dimulai pada awal oktober.
“Kita mulai dari tanggal 1 Oktober
2019, dan berakhir pada tanggal 5 Oktober 2019, karena tim yang mengikuti
sedikit, maka kegiatan yang dilaksanakan sangat singkat,” tambahnya.
Penulis : Hms
Editor : Diko Eno
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now





