SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda News Aswandi: Modal Indonesia untuk Maju, Bhinneka Tunggal Ika

Aswandi: Modal Indonesia untuk Maju, Bhinneka Tunggal Ika

Focus Group Discussion (FGD) di
Universitas  Tanjungpura Pontianak

Pontianak (Suara Kalbar) – Sudah seharusnya Bhineka Tunggal Ika dapat menjadi modal bangsa Indonesia untuk maju.

Hal tersebut disampaikan Wakil Rektor I Universitas Tanjungpura, Dr Aswandi saat mengadiri Focus Group Discussion (FGD) mengatakan,

“Namun pada kenyataannya hal itu tidak terealisasi di dalam kehidupan dan kemajuan bangsa ini,” ungkap Aswandi di acara FGD bertema Merajut Harmonisasi Keberagaman di Bumi Khatulistiwa Dalam Bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia yang dilaksanakan di aula Rektor Untan, Pontianak, Selasa (15/10/2019).

Karena menurutnya hal tersebut sebagai negara modal untuk maju.

“Tetapi mengapa sampai hati ini kita tak maju-maju,” tegasnya.

Ia menjelaskan dikarenakan keberagaman yang ada di Indonesia masih bersifat semu. Kemudian rasa khebinekaan dan pularisme bangsa ini juga terasa semu.

“Kalau Gusdur bilang, seolah-oleh saja kita ini kayaknya puralisme. Ternyata pada kenyataan itu tidak dan masih belum mantap puralismenya,” tuturnya.

Untuk itu, Rektor I Untan ini menyarankan bangsa Indonesia ini harus segera sempurnakan apa itu perbedaan, apa itu bhineka dan apa itu puralisme dalam satu kesatuan NKRI.

“Kalau bersatu itu seharusnya benar-benarlah bersatu. Jangan hanya karena pemilihan kepala daerah saja kita sudah terkotak-kotak dan terpolarisasi. Mulai dari kelompok suku, agama dan lain sebagainya yang mudah menimbulkan perpecahan,” paparnya.

Aswandi menambahkan, dalam menangani hal itu tidak bisa dengan ungkapkan harus menbuat tembok supaya aman. Namun seperti kata orang bijak untuk mempersatukan bangsa ini harus di buat jembatan

“Artinya masing-masing anak bangsa ini harus duduk bersama untuk berdialog berkomunikasi secara bersungguh-sungguh untuk menyatukan presepsi agar melahirkan kebersamaan kita di dalam perbedaan di dalam rangka NKRI. Jangan hal ini hanya basa basi saja hasil dialog kebersamaan itu masing-masing harus bertanggung jawab ,” jelasnya.

Iapun mengakui jika saat ini sudah ada jembatan seperti itu seperti FKUB.

“Namun menurut pengamatanya FKUB ini belum berjalan efektif hanya insidentil saja,” pungkasnya.

Penulis  : Dina Wardoyo

Editor    : Kundori

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan