Sidarto, pentingnya Pancasila sebagai Idiologi Bangsa
![]() |
Dewan Pertimbangan Presiden didampingi Ketua KAMPAK saat seminar |
Pontianak (Suara Kalbar) – Pentingnya Pancasila sebagai Idiologi bangsa dalam menekan munculnya radikalisme, dan sebagai persatuan bangsa, sehingga generasi selanjutnya dapat lebih produktif dan kompetitip pada era 4.0 merupakan pesan dari Dewan Pertimbangan Presiden RI, Mayjen Pol. (Purn) Drs. Sidarto Danusubroto.
“Untuk itu idiologi Pancasila harus di tanamkan pada generasi sekarang,” ungkapnya usai menghadiri seminar Pembangunan Sumber Daya Manusia yang unggul dan Kompetitif pada era revolusi 4.0 dalam menyongsong Bonus Demografi 2030, di usung Kaum Muda Pemersatu Kalimantan (KAMPAK).
Menurut ajudan terakhir Presiden Pertama RI Ir. Sukarno yang sudah dianggap sebagai guru bangsa ini yang juga menekankan generasi milineal agar terus bersaing dan mendukung program dari Presiden Joko Widodo lima tahun kedepan.
“Apalagi KAMPAK ini merupakan wadah Pemersatu Pemuda Kalimantan khususnya Kalimantan Barat,” jelasnya.
Dengan pindahnya ibukota negara di Kalimantan Timur yaitu di Kabupaten Penanjam Paser Utara (PPU) dan Kabupaten Kutai Kartanegara, dijelaskannya pasti akan sangat signifikan dari segala segi baik pembangunan, Ekonomi, Sosial dan Infrastruktur.
“Termasuk Budaya untuk itu pemuda, pemudi Kalimantan untuk mempersiapkan diri, kita sangat bersyukur sekali memiliki Presiden Joko Widodo yang memilih Kalimantan sebagai ibu kota negara yang baru,” tuturnya.
Hal ini sebagai bagian dari pemerataan pembangunan dan suatu terobosan yang sanggat hebat dan sangat brilian.
“Hal ini kenapa Presiden memikirkan Indoneaia tidak hanya Sentris di Jawa saja tetapi juga milik Indonesia yang lebih besar,” jelasnya.
Donny Garhal Adian, Ketua Umum DPP Kampak mengatakan pentingnya pendidikan VOKASI.
“Sekarang hal ini sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Presiden Jokowi bahwa tantangan kedepan bagi generasi muda Indonesia pada era 4.0 adalah pendidikan vokasi yang dimana era digitalisasi untuk itu diperlukan benteng dengan pendidikan idiologi pancasila,” katanya.
Dosen ilmu filsafat Universitas Indonesia ini juga berharap KAMPAK sebagai organisasi yang menghimpun pemuda dari seluruh kawasan di Kalimantan untuk bersatu padu, dan mempersiapkan diri dengan terbentuk nya ibu kota negara di Kalimantan.
“Sehingga peluang tersebut bukan lagi menjadi warga daerah tapi sudah menjadi warga ibu kota, dan harus sejajar dengan kota-kota besar lainnya,” tuturnya.
Acara yang di hadiri Mahasiwa dari berbagai kampus di kota Pontianak ini juga terlihat aktif bertanya kepada Pak Sidarto dan pak Donny Garhal Adian bagaimana tantangan generasi milienial kedepan dan juga permasalahan bangsa dari mulai isu – isu dan berita yang beredar diluruskan oleh kedua narasumber.
Selain DR. Donny Gahral Adian, M.Hum selaku Ketua Umum KAMPAK hadir pula Akademisi UI sebagai Keynot Speaker pada acara Coffe Break tersebut.
Turut mendampingi ketua MADN Bengkayang, Herman yang beberapa waktu lalu mendapatkan penghargaan sebagai Tokoh Dayak yang peduli terhadap pendidikan oleh Menteri Pendidikan dan kebudayaan di Makasar.
Turut hadir Bupati Kubu Raya Muda Mahendra juga di hadapan Sidarto mendukung keberadaan KAMPAK sebagai organisasi yang mewadahi pemuda Kalimantan.
Hadir pula dalam acara Coffee Break tersebut dari berbagai kalangan baik Mahasiswa, Toko Adat, Toko Agama Toko Pemuda dan juga Toko Masyarakat serta dari Kalimantan Utara yang di hadiri Mega Chandra dan beberapa pemuda.
Hadir pula dalam kesempatan tersebut Sekretaris MADN (Majelis Adat Daya Nasional, Yokobus Kumis sekaligus menyemat Rompi, Kopiah dan Syal dayak sebagai bagian simbol diterima sebagai warga kehormatan dan guru bangsa bagi warga dayak di Kalimantan.
Penulis : Dina Wardoyo
Editor : Kundori
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now