245 Rumah Oksigen disiapkan Pemprov Kalbar atasi kabut asap
![]() |
Asap pekat masih selimuti Kota Pontianak dan seluruh Kalbar |
Pontianak (Suara Kalbar) – Beberapa langkah yang dilakukan Pemprov Kalimantan Barat selain membagikan 80 ribu masker kepada masyarakat, sebanyak 245 rumah oksigen disiagakan dan siap menampung seluruh korban akibat kepungan asap yang semakin hari semakin pekat.
Gubernur Kalbar, Sutarmidji mengakui Kalbar telah menyiapkan rumah oksigen bagi seluruh masyarakat yang mengidap ISPA (infeksi saluran pernafasan akut).
“Kalbar menyiapkan rumah oksigen bagi para penderita ISPA terutama mereka yang mengidap asma, kasian masyarakat yang harus menderita karena asap,” ungkapnya kepada suarakalbar.co.id diruang kerjanya, Selasa (17/9/2019).
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, Harrison menjelaskan 245 rumah oksigen terdiri dari seluruh puskesmas yang ada di Kalbar sebanyak 244 dan 1 yang disediakan di Kota Pontianak.
“1 rumah oksigen oleh Dinkes Kota jadi jumlah keseluruhan mencapai 245 rumah oksigen. Puskesmas se-Kalbar itu ada 244 Puskesmas,” katanya.
Menurut mantan Kadinkes Kabupaten Kapuas Hulu ini, setiap puskesmas di Kalbar maupun rumah sakit milik pemerintah sudah diperintahkan untuk menyiapkan oksigen di unit gawat darurat maupun instalasi rawat ina.
“Terutama untuk pelayanan darurat bagi pasien yang terkena dampak asap,” urainya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pontianak, Sidiq Handanu menyebut, ada tujuh lokasi yang ditunjuk sebagai rumah oksigen, yakni Dinkes Kota Pontianak, Puskesmas Gang Sehat, Puskesmas Alianyang, Puskesmas Perumnas I, Puskesmas Kampung Dalam dan Puskesmas Siantan Hilir.
Ia menerangkan, tujuan rumah oksigen ini adalah sebagai pertolongan pertama apabila ada warga yang mengalami sesak nafas. Rumah oksigen itu disediakan Nebulizer. “Bilamana ada yang mengalami sesak nafas yang diakibatkan asma dampak dari asap, silakan dibawa ke rumah oksigen yang ada di layanan kesehatan yang ditunjuk tersebut,” urainya.
Apabila kondisi pasien semakin parah sesak nafasnya, lanjut Sidiq, maka segera dibawa fasilitas kesehatan yang lebih tinggi atau rumah sakit terdekat. “Jadi rumah oksigen itu disediakan sebagai pertolongan pertama,” sebutnya.
Sidiq menambahkan kalau melihat kondisi udara terkini memang sudah dalam kondisi tidak sehat. Untuk itu pihaknya mengantisipasi bilamana kondisi tersebut terus berlanjut. Sebab dikuatirkan tidak turun hujan. Kalau kondisi ini berlangsung lama, dipastikan kesehatan masyarakat akan terdampak. “Kita semua berdoa mudah-mudahan segera turun hujan agar kondisi udara di Pontianak berangsur normal kembali,” pungkasnya.
Penulis : Dina Wardoyo
Editor : Kundori
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now