SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda News Solidaridad Launching Aplikasi Bentang Sawit di Sekadau

Solidaridad Launching Aplikasi Bentang Sawit di Sekadau

Foto Bersama usai peluncuran Aplikasi Bentang Sawit di Kabupaten Sekadau

Sekadau (Suara Kalbar) – Solidaridad melalui proyek Improved Livelihoods Fol Smallholder Famer and Two Goals With One Kernel di Kalimantan Barat membantu para petani mandiri dalam membentuk Asosiasi Petani Kelapa Sawit – Keling Kumang (APKS – KK). APKS – KK diharapkan mampu menjadi wadah yang  menaungi para petani sawit mandiri untuk mendapatkan sertifikasi RSPO dan ISPO.

Usaha APKS – KK membantu para petani binaannya untuk mendapatkan sertifikasi RSPO dan ISPO yang selama ini masih banyak mengalami tantangan. Diantaranya karena kurangnya pengetahuan petani mengenai pemenuhan prinsip dan kriteria  RSPO dan ISPO.

Belum tersedianya data petani yang akurat dan terkini. Belum terdokumentasinya kegiatan perkebunan petani dengan baik. Serta masih lemahnya Implementasi praktek pertanian terbaik dalam mengelola kebun Kelapa Sawit mereka.

Berkaitan dengan hal tersebut, Solidaridad telah menciptakan  Aplikasi daring yang bernama “Bentang Sawit” yang diharapkan bisa membantu mengurangi kesulitan para petani dalam mendapatkan sertifikasi RSPO dan ISPO.

Adapun Fungsi utama dari Aplikasi Bentang Sawit adalah;

Pertama, mencatat data para pengguna (Petani Mandiri) secara akurat dan terkini. Diantaranya data mengenai distribusi gender, luasan kebun (Ha), tahun tanam, jenis  tanah, dan status legalitas perkebunan para petani.

Kedua, Mencat pengelolaan kebun para petani, diantaranya mencatat produktivitas panen, harga TBS, data lengkap mengenai penggunaan jenis, merek, jumlah dan harga pupuk, pestisida dan herbisida.

Ketiga, memonitor dan mengevaluasi kesiapan para petani mandiri dalam mendapatkan sertifikasi RSPO dan ISPO. Dengan cara membandingkan praktek pertanian terbaik para petani pada saat tertentu dengan pemenuhan prinsip dan kriteria RSPO dan ISPO.

Keempat, menyediakan informasi dan tips mengenai praktek pertanian terbaik yang dapat dijadikan acuan dan petunjuk bagi para penggunanya dalam mengelola kebun kelapa sawit.

Aplikasi Bentang Sawit  dikembangkan dengan melibatkan para petani mandiri di kabupaten Sintang dan Sekadau. Serta telah mengalami beberapa kali uji coba di lapangan dan perbaikan.

Kegiatan Launching aplikasi “Bentang Sawit” akan di laksanakan di Kantor Pusat CUKK ( Credit Union Keling Kumang) Sekadau, Jalan. Sintang – Pontianak Desa Tapang Semadak rabu, (07/08/19) mulai jam 09.00 Wib – selesai.

Sedangkan training aplikasi “Bentang Sawit” akan dilaksanakan selama 2 (dua) hari, yakni pada tanggal 7 Agustus 2019 di Kantor Pusat CUKK Sekadau, (setelah selesainya acara launching) dan pada tanggal 8 Agustus 2019 bertempat di Desa Gonis Tekam, Dusun Gonis Rabu, Kabupaten Sekadau dari jam 11.00 – 16.00 WIB.

Saat ini, aplikasi “Bentang Sawit” telah siap dipergunakan dan akan  di  launching. Kemudian  dilanjutkan dengan melakukan training penggunaan aplikasi bagi para petani mandiri anggota APKS-KK(  Asosiasi Petani Kelapa Sawit – Keling Kumang) dan stakeholders terkait di Kabupaten Sekadau.

Hadir dalam launching tersebut  Kulbir Mehta Country Manager Solidaridad Network Indonesia, Delima Ketua yayasan Solidaridad Network Indonesia. Dihadiri juga oleh para staf CU KK, APKS-KK (Asosiasi Petani Kelapa Sawit Keling Kumang), dan Petani Sawit Mandiri Kabupaten Sekadau berjumlah 20. Serta pihak yang terkait lainnya.

Kulbir Mehta Country Manager Solidaridad Network Indonesia, mengatakan,  yang menjadikan tujuan  dengan adanya aplikasi Bentang Sawit ini adalah untuk membantu petani sawit dengan menerapkan dunia digital kepada petani sesuai dengan perkembangan jaman.

“Sehingga  aplikasi yang kami luncurkan  hari ini  bisa menghasilkan modul yang benar-benar murni dalam membantu serta memberikan kemudahan kepada petani sawit”, kata Kulbir.

Lanjutnya, Aplikasi Bentang Sawit akan membantu para petani Sawit untuk memastikan produksi Kelapa Sawit mereka memiliki standar yang tinggi.

“Sehingga bisa meloloskan pruduk mereka dalam stratifikasi dan aturan yang ada,”ujarnya.

Sementara itu saat menyampaikan kata sambutannya di depan Para tamu undangan khususnya petani mandiri yang menjadi tujuan utamanya, Delima  Ketua Yayasan Solidaridad Network Indonesia mengatakan peluncuran aplikasi sangat  berguna  untuk menunjang program perkebunan sawit khususnya di Kabupaten Sekadau.

“Aplikasi Bentang Sawit meliputi aplikasi yang  mengikuti kondisi kekinian, mengikuti kemajuan jaman. Karena Petani bisa menggunakan  Aplikasi ini untuk  belajar secara modern. Aplikasi ini juga akan memberikan kemudahan  kepada petani untuk mendapatkan informasi terkini, serta informasi tentang harga kelapa sawitterkini,”ucap Delima.

Aplikasi Bentang Sawit sendiri sudah digunakan Petani Tebu dan Teh di India.

“Bapak ibu yang menggunakan aplikasi bentang sawit akan secara otomatis langsung bergabung dalam Bentang sawit sesuai dengan tata cara yang akan diarahkan dalam aplikasi tersebut. Sehingga memudahkan para petani, termasuk bapak ibu yang hadir supaya hasil perkebunan Kelapa Sawit  sesuai dengan  sertifikasi.  Agar prodak bapak dan ibu bisa diterima oleh pasar,”katanya.

Akhir dari projek tersebut yakni  agar bisa membantu para petani, tentunya dengan pengawalan dan pengawasan Pemerintah Kabupaten Sekadau dan yang terkait lainnya.

“Pak Bupati tentunya  sangat mensuport kegiatan ini,. Mudah – mudahan  aplikasi Bentang Sawit ini bisa memberikan manfaat yang besar bagi Petani Sawit khususnya di Kabupaten Sekadau ini,” harapan Ketua Yayasan Solidaridad Network Indonesia Delima.

Penulis: Benidiktus Krismono

Editor: Kundori

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan