SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda News 1200 Wisatawan datang ke Bumi Senentang melihat kemeriahan Kelam Tourism Festival

1200 Wisatawan datang ke Bumi Senentang melihat kemeriahan Kelam Tourism Festival

Sintang (Suara Kalbar) – Kelam Tourism Festival merupakan event lanjutan pada 2018 lalu dengan perpaduan seni, wisata olahraga dan membuka peluang investasi asing maupun lokal di Kabupaten Sintang Provinsi Kalimantan Barat.

Gubernur Kalbar yang diwakili oleh Kadisporapar Kalbar, Natalia Karyawati mengatakan terselenggaranya Kelam Tourism Festival merupakan salah satu upaya mendukung program wisata dan festival Kelam ini salah satu upaya menyampaikan upaya dan potensi alam kepada masyarakat luas karena Sintang masih memiliki alam yang alami.

Digolongkan dalam segment dan target pasar yang dimiliki menjadi destinasi unggulan Kalbar.

“Menyatukan olahraga dan wisata sudah tidak asing lagi dilakukan mengingat banyaknya minat wisatawan asing dan lokal yang datang ke Kalbar. Perlu didukung dan dilaksanakan secara berkelanjutan,” ungkapnya saat membuka Kelam Tourism Festival di Bukit Kelam Kabupaten Sintang, Senin (8/7/2019).

Harapan dipelaksanaan Kelam Tourism Festival salah satunya masyarakat tetap menjaga rasa aman dan nyaman bagi setiap tamu yang datang.

“Dan menjaga sportivitas yang tinggi sesama peserta lomba, hal ini perlu dilakukan agar seluruh wisatawan akan kembali mengunjungi Sintang dihari-hari lainnya,” tuturnya.

Bupati Sintang, Djarot Winarno mengatakan Kelam Tourism Festival salah satu upaya pemerintah membentuk generasi muda saat ini demi generasi kedepan sesuai dengan tema Pemkab Sintang yaitu Sintang Berkelanjutan.

“Menjaga alam harus dimulai sejak dini selain pertumbuhan ekonomi yang seimbang selain penghargaan terhadap adat dan istiadat budaya sehingga tercapailah Sintang yang Berkelanjutan,” kata Bupati.

Menjaga kekhasan budaya nenek moyang di sekitar Bukit Kelam khusus kepada generasi muda agar mengetahui sejarah selain upaya melestarikan alam di Bukit Kelam juga dilakukan seperti bisnis forum salah satu kegiatan dalam Festival Kelam yang hadir dari Serawak dan Jakarta yang berniat berinvestasi.

“Seperti Daun Sengkubak bisa dibudi dayakan seperti kakao dan lada yang akan dieksplore secara berkelanjutan dan tidak merusak alam,” katanya.

Djarot Winarno kembali menjelaskan betapa besarnya Bukit Kelam sehingga bisa mengeksplore terutama kepada mereka yang muda untuk climbing, airgun budaya sangat cocok bagi yang hobi berburu yang juga khas dari masyarakat Sintang.

“Bahwa kita menyadari memiliki warisan bukit Kelam yang Indah untuk dieksplorasi dan kita bergerak ke ekonomi Kreatif termasuk Daun Sengkubak, kakao  dan lainnya selain merupakan ajang silaturahim untuk seluruh pihak dan masyarakat luas,” paparnya.

Kadisporapar Kabupaten Sintang, Hendrika menjelaskan Kelam Tourism Festival lebih bernuansa wisata amazing Kelam bagi wisatawan karena selama ini identik dengan Gunung atau Bukit Kelam dimana merupakan bukit Batu terbesar didunia dengan kantong semar atau akar tengkuyung yang ada didalamnya.

“Melalui Perda kawasan Kelam sebagai destinasi wisata Kabupaten Sintang, diharapkan adanya kunjungan lokal dan mancanegara dengan menarik orang untuk datang dan berdampak memperluas lapangan kerja yang berkontribusi PAD,” katanya lagi.

Kegiatan Kelam Tourism Festival dilaksanakan selama 8 hingga 14 Juli 2019 di sekitar Gunung Kelam dengan kegiatan seperti Bait to Kelam, rock climbing Kelam, Terabas motor cross, lomba lari, lomba foto, lomba burung berkicau.

Pekan Raya Borneo, Gawai Dayak dan bisnis forum dihadiri sekitar 1200orang datang ke Bumi Senentang usai acara pembukaan peserta dan seluruh wisatawan diajak Field Trip ke Rumah Betang dan disambut upacara di Desa Insed, musium budaya, corn center miniatur rumah Betang dan ritual upacara adat pembukaan gawai dayak.

Penulis : Dina Wardoyo

Editor   : Kundori

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan