SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda News Wakil Bupati Sanggau Sidak Pasar Untuk Pantau Harga Kebutuhan Pokok

Wakil Bupati Sanggau Sidak Pasar Untuk Pantau Harga Kebutuhan Pokok

Yohanes Ontot Ketika Melakukan Sidak

Sanggau (Suara Kalbar) –Wakil Bupati Sanggau, Yohanes Ontot melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah pasar tradisional dan mini market di Kota Sanggau Senin (27/5) pagi.Sidak dilakukan untuk memantau harga kebutuhan pokok menjelang Hari Raya Idul Fitri 1440 H.

Turut serta mendampingi Wakil Bupati diantaranya asisten II Setda Sanggau, H. Roni Fauzan, Kadis Perindagkop dan UM Syarif Ibnu Marwan, Kadishangpang Hortikan Sanggau H. John Hendri, Kadis Perkebunan dan Peternakan H. Syafriansyah, Kepala Loka POM Sanggau Agus Riyanto, Dinas Kesehatan, Satgas Pangan Polres Sanggau dan sejumlah instansi terkait lainnya. 

Yohanes Ontot mengatakan bahwa sidak ini untuk mengetahui harga kebutuhan pokok menjelang idul fitri, ada beberapa jenis kebutuhan masyarakat yang harganya naik seperti ayam dan telur. Sementara daging sapi masih relatif normal seperti hari biasanya.

“Tadi kita cek, (harga) ayam kisarannya empat puluh sampai lima puluh ribu perkilogram. Lainnya yang naik itu gula dan beberapa produk lainnya. Sementara bawang masih normal,” ujarnya.

Khusus telur ayam, harganya sekarang seribu delapan ratus rupiah per butir. Sebelumnya hanya seribu lima ratus rupiah.

“Nah telur, akan diupayakan untuk mengontrol harganya dengan bazar. Apakah nanti dilaksanakan besok (Selasa) dan dua hari menjelang lebaran, itu nanti diatur kemudian,” jelasnya

Di sejumlah pasar tradisional di Sanggau, harga ayam potong masih berada di kisaran empat puluh lima ribu sampai lima puluh ribu rupiah perkilogram. Sementara daging sapi relatif normal. Demikian dikatakan pedagang ayam dan daging di Pasar Senggol, Kota Sanggau.

Masih tingginya harga ayam tersebut membuat permintaan terhadap ayam potong menurun di sepuluh hari terakhir ramadan. Kondisi ini dirasakan oleh hampir seluruh penjual ayam di pasar tersebut dan di pasar tradisional lainnya.

Menurut salah satu pedagang ayam potong, Giming (40), tingginya harga dipengaruhi oleh modal yang dikeluarkan. “Harga di agen masih mahal. Jadi mau tidak mau, menjualnya juga masih dengan harga tinggi,” ungkap mas giming.

“Kalau di Sanggau, barang-barang ya memang mahal. Kalau harga dari agen mahal, mana kita bisa jual harga di bawah standar modal. Rugilah,” tuturya(DD/i)

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan