Gawai Dayak Malaysia, Peragaan Busana Tenun Ikat Sintang Jadi Perhatian
![]() |
| Peragaan Busana Tenun Ikat Sintang, Kalimantan Barat, Indonesia di acara Malam Mantar Gawai 2019, Sabtu (18/5/2019). Foto: Nikodemus Niko / suarakalbar.co.id |
Serawak (Suara Kalbar) – Peragaan Busana Tenun Ikat Sintang, Kalimantan Barat, jadi perhatian tersendiri pada acara Malam Mantar Gawai 2019, Sabtu (18/5) di Dinner World Restaurant Bintulu, Serawak-Malaysia, selain pertunjukan berbagai pentas seni, serta hiburan yang dipersembahkan oleh pihak tuan rumah penyelenggara.
Dalam acara Malam Mantar Gawai 2019, dengan tema ‘Bejalai Betungkatka Adat, Tinduk Bepanggalka Pengingat’ tersebut, utusan pihak Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, Indonesia, berkesempatan mempersembahkan Peragaan Busana Tenun Ikat warisan budaya Suku Dayak yang mempunyai nilai tinggi.
![]() |
| Busana Tenun Ikat Disporapar Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, Indonesia |
“Proses pembuatan tenun ikat ini, cukup panjang,” ungkap ibu DR. Hendrika, S.Sos., M.Si. Kepala Dinas Disporapar Kabupaten Sintang saat ditemui suarakalbar.co.id, Minggu (19/5/2019) pagi.
Ibu Hendrika menjelaskan, proses pembuatan tenun ikat dimulai dari menanam kapas, memintal benang, peminyakan benang, pewarnaan dengan mencelup, mengikat motif, hingga menenun.
![]() |
| Busana Tenun Ikat Disporapar Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, Indonesia |
Proses penenunan lanjutnya, menggunakan alat tenun yang disebut Gedokan. Untuk menghasilkan selembar kain tenun, membutuhkan waktu yang cukup lama. Motif-motif kain tenun bernuansa tradisional yang terinspirasi dari hal-hal di sekitar lingkungan masyarakat Sintang, baik dari tumbuhan, hewan, sungai, hutan dan lain-lain.
“Ketika kami diundang untuk acara Gawai Dayak Nasional Malaysia ini, kami sangat senang, karena memang kita mau mempromosikan tenun ikat Sintang yang sudah go Internasional, karena sudah juara di tingkat Nasional dan diminati semua kalangan sampai tingkat internasional,” ungkapnya.
![]() |
| Busana Tenun Ikat Disporapar Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, Indonesia |
Kami juga sering diundang, baik untuk pelatihan tentang tenun maupun untuk fashion show di luar negeri. Oleh karena itu supaya tenun ikat Kabupaten Sintang ini dikenal negara tetangga, kami berencana untuk mempromosikan tenun ikat ini ke beberapa negara. Gawai Dayak Nasional Malaysia ini memang ajang yang sangat pas dan ini juga dorongan dari Pak Agustinus Clarus maka kami biaa hadir di acara Malam Mantar Gawai Dayak di Bintulu ini, paparnya.
![]() |
| DR. Hendrika, S.Sos., M.Si. (Nomor 4 dari kiri bawah), Kepala Dinas Disporapar Kabupaten Sintang, bersama peserta Peragaan Busana Tenun Ikat Sintang, Kalimantan Barat, Indonesia |
Jumlah anggota dari rombongan dari Sintang ini terbatas hanya 22 orang, dan yang tampil hanya 10 orang. Hal ini karena sebagian mengikuti kegiatan Gawai
“Yang menjadi daya tarik dari persembahan ini, saya langsung dipanggil oleh Pak Menteri dan beliau mengatakan, ini hal yang sangat bagus, dan ide-ide kreatif ini harus dikembangkan,” ungkapnya.
Tuan Baru Bian, Menteri Kerja Raya Malaysia (Menteri Pekerjaan Umum) bahkan juga menawarkan joint venture (bekerja sama-Red) kepada kita. Namun yang harus kita lakukan dari Kain Tenun Ikat Sintang, adalah segera memoatenkannya, tutupnya.
Penulis: Nikodemus Niko
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now









